BMKG Peringatkan Banjir Susulan di Wilayah Seram Bagian Barat

0
214
Banjir
Banjir di Desa Luhu Dusun Mangge-Mangge, Kecamatan Huamal, Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku. FOTO: BNPB

(Vibizmedia-Nasional) Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika melaporkan prakiraan cuaca hari ini, Jumat, 14 Juli 2023 menunjukkan adanya peringatan dini waspada terhadap hujan sedang hingga lebat di wilayah Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku.

Sebelumnya pada Kamis sore (13/7) Kecamatan Huamual tergenang banjir hingga 50 cm di sejumlah rumah warga Desa Lokki. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Seram Bagian Barat mencatat banjir menggenangi 82 unit rumah warga desa. Sedangkan populasi terdampak berjumlah 79 KK atau 374 jiwa.

Banjir tidak dapat dihindari setelah hujan lebat berdurasi lama pada Kamis (13/7) dari pukul 16.00 waktu setempat atau WIT hingga pukul 21.00. Kondisi itu diperburuk dengan adanya tanggul jebol sehingga debit air meluap ke pemukiman. Sebelumnya fenomena banjir juga berlangsung di wilayah yang sama pada Minggu lalu (9/7).

Dengan adanya peringatan dini cuaca di wilayah Seram Bagian Barat, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk tetap waspada dan siap siaga. Pastikan keamanan dan keselamatan apabila warga akan melakukan evakuasi. Warga dapat menghubungi petugas BPBD untuk bantuan apabila membutuhkan pertolongan evakuasi.

Hingga saat ini, sebanyak 3 KK atau 15 warga yang mengungsi akibat banjir.

Merespons bencana di wilayahnya, BPBD Kabupaten Seram Bagian Barat bersiaga apabila ada warga membutuhkan pertolongan maupun evakuasi. Pihaknya pun telah berkoordinasi dengan organisasi perangkat daerah, TNI, Polri, aparat desa dan kecamatan.

Petugas bergotong royong untuk melakukan perbaikan darurat tanggul yang rusak akibat banjir.

Sementara itu, peringatan dini cuaca pada hari ini hingga esok (15/7) wilayah Maluku masih berpotensi hujan lebat yang disertai petir atau kilat dan angin kencang. Sedangkan dilihat dari potensi Gerakan tanah, sepanjang Juli 2023 ini, wilayah Kecamatan Huamual tergolong pada kategori rendah hingga menengah.

Kondisi ini menuntut kesiapsiagan warga dan pemerintah daerah dalam menghadapi bahaya hidrometeorologi basah, seperti banjir, tanah longsor dan angin kencang.