(Vibizmedia-Nasional) Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pertumbuhan ekonomi yang dicapai Indonesia triwulan II-2023 tumbuh sebesar 5,17% (year on year/yoy), itu lebih baik dari negara maju, di antaranya Amerika Serikat (AS) hingga Singapura.
“Dibandingkan negara lain pertumbuhan Indonesia sangat kuat dengan inflasi terkendali inflasi 3 persen itu masuk APBN 3+- 1 persen. Pertumbuhan kita hanya di bawah China 6,3 persen, Uzbekistan 5,6 persen. Negara lain Vietnam, Amerika Serikat, Singapura bahkan Jerman masih mengalami kontraksi,” jelas Airlangga dalam keterangannya di Jakarta, pada Senin, 7 Agustus 2023.
Airlangga optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan III-2023 masih tetap sesuai prediksi yakni 5,3 persen. Ia pun mengungkapkan ada sejumlah hal yang disebut akan dilakukan pemerintah untuk menggejot pertumbuhan ekonomi ke depannya.
“Harapannya kuartal 3 kita bisa tingkatkan karena salah satu pengungkitnya kuartal 3 adalah belanja komoditas. Kita akan pastikan belanja pemerintah kita akan coba pastikan seperti K/L K/L infrastruktur, program padat karya kita terus dorong,” ungkapnya.
Tingkat inflasi Indonesia juga disebut lebih baik dari negara lainnya yakni sebesar 3,08 persen. Sementara negara lain seperti Jerman tingkat inflasinya masih tinggi di angka 6 persen dan Turkir yang tengah mengalami hiperinflasi 47 persen.
Data BPS menyebutkan Perekonomian Indonesia berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku triwulan II-2023 mencapai Rp5.226,7 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp3.075,7 triliun.
Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 15,28 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 10,62 persen.
Ekonomi Indonesia secara spasial pada triwulan II-2023 terlihat menunjukkan penguatan pada beberapa wilayah. Kelompok provinsi di Pulau Jawa menjadi kontributor utama ekonomi Nasional dengan peranan sebesar 57,27 persen dan mencatat laju pertumbuhan sebesar 5,18 persen (y-on-y) dibanding triwulan II-2022.