Program PENA Turunkan Kemiskinan Ekstrem 0,62%

0
262
Kemiskinan ekstrem
Ilustrasi rumah warga di pinggir sungai. FOTO: VIBIZMEDIA.COM/MARULI SINAMBELA

(Vibizmedia-Nasional) Berbagai program yang dilakukan pemerintah untuk menurunkan kemiskinan ekstrem termasuk melalui Program Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA) menunjukkan hasil yang cukup baik. Dari data Maret 2023, penduduk miskin ekstrem sebesar 1,12%.

Menurut Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy angka tersebut mengalami penurunan seignifikan sebesar 0,62 persen dari periode September 2022 sebesar 1,74 persen.

Terbukti berkontribusi dalam mengurangi ketimpangan ekonomi nasional. Program pengentasan kemiskinan ekstrem perlu difokuskan pada program pemberdayaan seperti PENA, yang mengedepankan pelatihan keterampilan dan dukungan finansial yang lebih baik.

“Jadi kalau ini bergerak menjadi pengusaha maju, yang mikro menjadi kecil, yang kecil menjadi menengah, yang menegah menjadi besar, itu lah nanti maka ekonomi Indonesia semakin merata dan akan dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia,” jelas Muhadjir.

Meskipun angka kemiskinan ekstrem mengalami penurunan yang cukup signifikan, Muhadjir mengingatkan masih butuh kerja keras untuk mencapai target kemiskinan ekstrem 0 persen pada 2024.

Untuk mencapai target tersebut, lanjutnya, diperlukan kerja bersama, termasuk melalui penerima manfaat PENA yang bisa memberikan kontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan menciptakan peluang kerja baru bagi rumah tangga miskin ekstrem yang ada di sekitarnya.

“Peranan ibu-ibu PENA sangat luar biasa. Saya yakin kemiskinan ekstrem kita turun 0,62 persen berkat peranan ibu-ibu PENA ini. Saya berterima kasih pada Ibu Mensos dan semua ibu yang terus bersemangat,” ungkap Muhadjir.

Program PENA yang diinisasi oleh Kementerian Sosial merupakan kegiatan pemberdayaan melalui pendekatan praktis, inovatif, dan berkelanjutan untuk meningkatkan dan/atau menghasilkan pendapatan sekaligus memberikan dampak positif secara sosial-budaya, lingkungan.

Khususnya untuk mewujudkan kemandirian bagi kelompok miskin, rentan, dan orang tidak mampu. Kemudian, Klinik Usaha PENA di Kabupaten Malang merupakan program perdana yang bertujuan untuk rumah aspirasi.