(Vibizmedia-Nasional) Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menegaskan penataan kawasan tepi sungai merupakan bagian dari upaya untuk mengedukasi publik akan pentingnya air dan pengelolaan sumber-sumber air yang berkelanjutan.
“Pengelolaan air adalah urusan kita bersama termasuk masyarakat sebagai pemakai air. Oleh karena itu kita wajib melestarikan keberadaan sumber air, seperti tidak membuang sampah ke sungai,” jelas Basuki dalam keterangannya, pada Senin, 14 Agustus 2023.
Salah satunya penataaan tersebut ada di kawasan Sungai Sekanak-Lambidaro, dengan memanfaatkan bantaran sungai sebagai ruang publik bagi masyarakat kota Palembang dengan tidak mengurangi fungsi dari sungai itu sendiri.
“Penataan Sungai Sekanak-Lambidaro ini bagian dari drainase utama dan sistem pengendali banjir di Kota Palembang. Konsep penataan untuk mengembalikan fungsi Sungai Sekanak-Lambidaro dengan menjadikannya sebagai bagian dari ikon Kota Palembang sehingga diharapkan membangun kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan sungai,” terang Kepala BBWS Sumatera VIII Maman Noprayamin.
Untuk itu, pada tahun 2022 lalu Kementerian PUPR melalui BBWS Sumatera VIII telah mengadakan Festival Sungai Sekanak-Lambidaro untuk mencontohkan kepada masyarakat penanganan sungai melalui kegiatan non struktural yang melibatkan masyarakat untuk membersihkan sungai. Berbagai kegiatan diadakan dalam Festival tersebut diantaranya menanam pohon penghijauan di sekitar pinggiran sungai dan kegiatan susur sungai.
Pada tahun 2022, kata Maman, juga telah diselesaikan pekerjaan lanjutan penataan kawasan tepi Sungai Sekanak-Lambidaro sepanjang 1,3 km dari segmen jembatan Palembang Indah Mall ke DPRD Sumsel.
Untuk memberikan nuansa rindang dan kenyamanan pengunjung di sepanjang koridor telah dilengkapi dengan tanaman-tanaman yang menjadi penghias kawasan. Kehadiran Taman Sungai Sekanak-Lambidaro diharapkan tidak hanya menjadi pengendali banjir dan tampungan air baku, tapi juga sebagai objek wisata edukasi lingkungan karena dilengkapi dengan taman yang menjadi ruang terbuka publik.
Darlia warga sekitar yang kesehariannya berjualan di kawasan tersebut mengungkapkan bahwa sejak ditata, kawasan Tepi Sungai Sekanak-Lambidaro tersebut banyak dikunjungi warga sehingga berdampak positif terhadap kegiatan berjualannya.
“Sejak diperbaiki, jadi banyak pengunjung yang membawa anak-anaknya untuk bermain sehingga banyak yang beli jajanan,” ujarnya.
Dwi Febriansyah, salah seorang penghuni rumah susun (rusun) yang berada di kawasan Kelurahan 24 dan 26 Ilir Palembang mengatakan, sejak ditata oleh Kementerian PUPR, kawasan yang dulu dikenal menyeramkan kini menjadi tempat yang aman bagi warga yang berkunjung dan melintas.
“Dulu wilayah ini terkesan menyeramkan karena gelap dan tidak tertata,” ucapnya.