
(Vibizmedia-Nasional) Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi bertolak ke India untuk menghadiri Pertemuan Tingkat Menteri G20 bidang Digital atau Digital Economy Ministers Meeting (DEMM) pada 19 Agustus 2023 di Taj West End, Bengaluru.
“Pembahasan kita di Pertemuan DEWG Presidensi G20 India menyangkut tiga hal. Pertama, soal infrastruktur digital publik, kedua, kecakapan dan kemampuan sumberdaya manusia. Dan ketiga cyber security,” ungkap Budi Arie dalam keterangannya, pada Kamis, 17 Agustus 2023.
Mewakili Indonesia di DEMM, Budi Arie sebagai anggota Troika Presidensi G20 India 2023.
Menurutnya, tiga isu prioritas tersebut juga merupakan perwujudan upaya Indonesia dalam mengakselerasi transformasi digital nasional.
“Jadi itu mencakup semua, untuk mendukung transformasi digital Indonesia dan juga menuju Visi Indonesia Digital 2045,” terang Budi Arie.
Dukungan dan sikap Pemerintah Indonesia terhadap semua isu yang dibahas pada DEWG Presidensi G20 India akan memberikan manfaat sebagaimana yang menjadi tujuan negara Anggota G20.
“Kita sudah persiapkan menjelang DEMM, termasuk sikap pemerintah kita juga. Intinya, kita terus memberikan dukungan pada semua kesepakatan yang saling menguntungkan bagi negara-negara Anggota G20,” ujarnya.
Untuk itu, Pemerintah Indonesia mendorong dilakukannya kolaborasi global dalam mewujudkan transformasi digital dan ekonomi digital yang lebih inklusif, agar bisa berkontribusi terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) dalam pertemuan keempat Kelompok Kerja Ekonomi Digital atau Digital Economy Working Group (DEWG) Presidensi G20 India.
“Kami juga mendorong kerja sama global dalam mencapai transformasi digital dan ekonomi digital yang lebih inklusif, memberdayakan, dan tangguh, serta dapat berkontribusi terhadap pencapaian Sustainable Development Goals,” kata Ketua Delegasi Republik Indonesia Mira Tayyiba, dalam keterangannya terkait Pertemuan DEWG G20 keempat 2023 di Taj West End, Bangaluru, India, pada Kamis, 17 Agustus 2023.
“Kami yakin semua isu prioritas yang dibahas merupakan isu yang relevan terutama dalam upaya kita menghubungkan 2,7 miliar penduduk dunia yang belum terkoneksi dengan internet,” lanjut Mira.