Tekan Biaya Logistik, Pemerintah Berencana Merger 3 Maskapai Penerbangan BUMN

0
128
Maskapai Garuda Indonesia
Ilustrasi pesawat komersial. FOTO : VIBIZMEDIA.COM/ HERWANTORO

(Vibizmedia-Nasional) Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mengatakan pemerintah terus mengupayakan agar biaya logistik di Indonesia terus menurun sehingga semakin meringankan dunia bisnis. Untuk itu dirinya terus mendorong agar efisiensi terus menjadi agenda utama pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Saat ini, terdapat tiga BUMN yang bergerak dibidang penerbangan, yaitu Garuda Indonesia, Citilink, dan Pelita Air.

“Garuda Indonesia telah diselamatkan! setelah nyaris dibubarkan,” ungkap Erick.

Langkah ini diambil karena Indonesia perlu tetap memiliki flag carrier. Garuda diselamatkan melalui rangkaian restrukturisasi paling rumit dalam sejarah penyelamatan korporasi Indonesia. Saat Garuda Indonesia diperjuangkan, Erick menjelaskan, di waktu yang sama telah dipersiapkan untuk Pelita Air.

Sampai dengan sekarang ini, lanjut Erick, Indonesia masih kekurangan sekitar 200 pesawat. Perhitungan itu diperoleh dari perbandingan antara Amerika Serikat dan Indonesia.

Di Amerika Serikat, terdapat 7.200 pesawat yang melayani rute domestik. Dimana terdapat 300 juta populasi yang rata-rata GDP (pendapatan per kapita) mencapai USD40 ribu.

Sementara di Indonesia terdapat 280 juta penduduk yang memiliki GDP USD 4.700. Itu berarti Indonesia membutuhkan 729 pesawat. Padahal sekarang, Indonesia baru memiliki 550 pesawat.

“Jadi perkara logistik kita belum sesuai,” ujar Erick dalam keterangannya di Tokyo, Jepang, Senin, 21 Agustus 2023.

Untuk mengurangi ketertinggalan jumlah pesawat tersebut, Erick tidak menutup kemungkinan adanya penggabungan ketiga maskapai BUMN ini.

“BUMN terus menekan logistic cost. Pelindo dari 4 (perusahaan) menjadi 1. Sebelumnya, logistic cost mencapai 23 persen, sekarang jadi 11 persen. Kita juga upayakan Pelita Air, Citilink, dan Garuda merger untuk menekan cost,” ungkapnya.