Business Matching ASEAN-Indo Pasifik Hasilkan Proyek Kerja Sama Senilai Rp490,59 Triliun

0
329
Forum Indo Pasifik ASEAN
Presiden Joko Widodo secara resmi membuka Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN Indo-Pacific Forum Tahun 2023 yang diselenggarakan di Ballroom Hotel Mulia, pada Selasa, 5

(Vibizmedia-Nasional) Melalui penjajakan bisnis atau business matching selama penyelenggaraan Forum ASEAN-Indo Pasifik (AIPF) mengidentifikasi proyek kerja sama senilai USD32 miliar atau sekitar Rp490,59 triliun.

Selain itu, Indonesia juga mengupayakan kerja sama untuk proyek dari negara-negara lain dengan total nilai USD810 juta (sekitar Rp12,4 triliun).

“Meskipun belum bisa difinalisasi dalam pertemuan hari ini, kita harapkan business matching tersebut akan bisa meningkatkan kerja sama dan pemahaman sebenarnya kebutuhan investasi yang diharapkan oleh masing-masing negara,” jelas Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Mansury, dalam keterangannya, Jumat, 8 September 2023.

Kegiatan business matching AIPF tersebut dihadiri sekitar 185 investor dalam negeri dan internasional, di antaranya, PT Bank Mandiri Tbk, Bank Permata, Bank SBI Indonesia, Bank CCB Indonesia, PT Bank Jawa Barat, PT Astra Infrastruktur, PT Amman Mineral Tbk, Dian Swastatika Sentosa, AIIB, Standard Chartered, Sumitomo (SMBC), Commerzbank, ACWA (Saudi Arabia), EDF Energy (Prancis), KEPCO (Korea), IGNIS (Spanyol), China Railway Corporation, Sinohydro, China State Construction Engineering, Siemens (German), Inpex Geothermal (Jepang), British Columbia (Canada), and Actis (Inggris).

Sektor-sektor bisnis yang dipromosikan melalui AIPF meliputi pengembangan energi baru terbarukan, hidrogen, amonia, kilang alumina, rantai pasok baterai, serta infrastruktur jalan tol dan pelabuhan.

Indonesia sendiri memfokuskan kerja sama dengan mitra internasional untuk proyek strategis di bidang energi dan migas (lima proyek), jalan tol (sembilan proyek), pelabuhan (lima proyek), kesehatan (enam proyek), pupuk (tiga proyek), infrastruktur (sepuluh proyek), pariwisata (sembilan proyek), juga ekosistem baterai kendaraan listrik dan rantai pasok (tiga proyek).

Sementara, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rosan Roeslani mengungkapkan sektor yang banyak menarik minat para investor adalah energi hijau dan ekosistem baterai kendaraan listrik.

“Banyak juga yang ingin berpartisipasi di sektor digitalisasi karena mereka melihat banyak potensi masyarakat kita yang belum tersentuh oleh formal financing,” kata Rosan.

Rosan menyebut sejumlah BUMN terbesar Indonesia seperti Pertamina, Pupuk Indonesia, PLN, Pelindo, Jasa Marga, MIND ID, dan Injourney turut berpartisipasi dalam AIPF.

Sebagai informasi, beberapa proyek strategis juga ditampilkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), yang diharapkan dapat menjadi platform percepatan investasi untuk beberapa proyek infrastruktur seperti proyek jalan tol ruas Demak-Tuban, Tuban-Gresik, Tasikmalaya-Gedebage-Ciamis, serta proyek SPAM Jatiluhur. Selain itu, beberapa negara ASEAN seperti Brunei, Myanmar, Thailand, Malaysia, dan Filipina turut mempresentasikan proyek potensial di sektor telekomunikasi dan infrastruktur.