(Vibizmedia – IDX) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam perdagangan bursa saham penutupan Rabu sore ini (18/10) melemah 11,709 poin (0,17%) ke level 6.927,906 setelah dibuka naik ke level 6.960,501.
IHSG bergerak fluktuatif di dua zona dan berakhir terkoreksi, sementara bursa kawasan Asia sore ini umumnya mixed dan bergerak terbatas mencermati rilis GDP China, serta mengikuti Wall Street yang ditutup mixed dan sempit.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) sore ini melemah 0,07% atau 11 poin ke level Rp 15.736, dengan dollar AS di pasar uang Eropa flat setelah turun tipis 2 hari; tertahan di tengah rilis pertumbuhan GDP China yang melebihi estimasi dan mengangkat yuan, namun dollar tetap diminati seabgai safe haven.
Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 15.725, serta terpantau balik tertekan ke level 10,5 bulan terendahnya.
Mengawali perdagangannya, IHSG menguat 20,886 poin (0,30%) ke level 6.960,501. Sedangkan indeks LQ45 turun 4,855 poin (0,52%) ke level 927,775. Siang ini IHSG melemah 15,855 poin (0,23%) ke level 6.923,760. Sementara LQ45 terlihat turun 0,44% atau 4,060 poin ke level 928,570.
IHSG kemudian bergerak fluktuatif di dua zona dan ditutup melemah 11,709 poin (0,17%) ke level 6.927,906. Tercatat saat ini sebanyak 209 saham naik, 321 saham turun dan 220 saham stagnan.
Sementara itu, bursa regional sore ini variatif, di antaranya Nikkei yang mendatar 0,01%, dan Indeks Hang Seng yang turun 0,23%.
Sejumlah saham yang masuk jajaran top gainers antara lain Sumber Global (SGER) -18,25%, Indomobil (IMAS) -11,24%, Bank Jago (ARTO) -6,25%, dan Matahari Dept Store (LPPF) -5,60%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini terkoreksi dari rebound kuat kemarin, sementara bursa kawasan Asia sore ini mixed mengikuti terbatasnya gerak Wall Street sebelumnya.
Berikutnya IHSG kemungkinan akan kembali dalam area konsolidasinya, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 6.993 dan 7.046. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.841, dan bila tembus ke level 6.825.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group