(Vibizmedia – Commodity) Harga komoditas berjangka di bursa komoditi berjangka New York mencermati dua hal penting yaitu perkembangan produksi dan pasokan, dan juga pergerakan dolar AS.
Pada perdagangan hari Kamis, harga kopi arabika di bursa komoditi berjangka New York berakhir turun tertekan penguatan dolar AS dan tekanan likuidasi jangka panjang setelah reli 2 minggu. Harga kopi Arabika bulan Desember berakhir turun 0,68% pada 161,20.
Sedangkan Harga gula di bursa komoditi berjangka New York berakhir turun terpicu peningkatan produksi gula Brasil. Harga gula kontrak bulan Maret 2024 ditutup merosot 2,14% pada 27,04.
Sementara itu, harga kakao di bursa komoditi berjangka New York berakhir meningkat tajam tertinggi dalam 6 minggu terpicu pengetatan pasokan di Pantai Gading. Harga kakao kontrak bulan Desember berakhir menguat 2,01% pada 3.810.
Jika mata uang dolar AS meningkat, maka harga komoditas seperti kopi, gula dan kakao dapat menurun, karena harga komoditas yang dihargai dengan dolar AS menjadi lebih mahal.
Harga komoditas juga memperhatikan perkembangan pasokan dan produksi. Jika peningkatan pasokan atau produksi, maka harga komoditas menjadi turun. Sedangkan jika pasokan atau produksi menurun, maka harga komoditas meningkat.
