(Vibizmedia – Commodity) Harga komoditas di bursa komoditi berjangka New York seperti kopi arabika, gula dan kakao akan mendapatkan sentimen positif. Jika sentimen positif tersebut terealisir akan menguatkan harga komoditas.
Harga kopi Arabika di bursa komoditi berjangka New York secara mingguan turun terpicu aksi profit taking dan penguatan dolar AS, setelah harga kopi Arabika naik terdukung penguatan mata uang Real Brasil dan menyusutnya persediaan kopi Arabika.
Secara mingguan harga kopi Arabika kontrak bulan Desember melemah 2,6% pada posisi 160,95.
Harga gula di bursa komoditi berjangka New York secara mingguan naik terpicu pengetatan produksi.
Secara mingguan harga kopi Arabika kontrak bulan Desember melemah 2,6% pada posisi 160,95.
Harga kakao di bursa komoditi berjangka New York secara mingguan naik terpicu penurunan pasokan di Pantai Gading.
Secara mingguan harga kakao kontrak bulan Desember 2023 menguat 4,28% pada posisi 3.852.
Untuk minggu ini, harga kopi arabika, gula dan kakao akan mendapat beberapa sentimen positif diantaranya :
Pengetatan pasokan.
Persediaan kopi arabika yang dipantau ICE pada hari Kamis turun ke level terendah dalam 1 tahun sebanyak 406.466 kantong.
Prospek pasokan gula global yang lebih ketat memberikan dampak positif terhadap harga. Pada hari Senin, Organisasi Gula Internasional (ISO) memperkirakan produksi gula global pada tahun 2023/24 (Oktober-Sep) akan turun -1,2% y/y menjadi 174,8 MMT, dan akan terjadi defisit gula global pada tahun 2023/24 sebesar -2,1 MMT.
Data pemerintah Pantai Gading pada hari Senin menunjukkan petani Pantai Gading mengirimkan 170,794 MT kakao ke pelabuhan pada tanggal 1-22 Oktober, turun -16,3% dibandingkan waktu yang sama tahun lalu. Pantai Gading adalah produsen kakao terbesar di dunia. Selain itu, persediaan kakao yang disimpan di pelabuhan-pelabuhan AS yang dipantau oleh ICE terus menurun selama empat bulan terakhir ke level terendah 1-1/2 tahun pada hari Jumat lalu.
Pergerakan dolar AS yang cenderung melemah.
Minggu ini The Fed akan merilis keputusan suku bunga AS yang diperkirakan tidak berubah. Sentimen ini akan dapat menahan penguatan dolar AS.
Indikasi penurunan data tenaga kerja AS.
Minggu ini akan dirilis beberapa data tenaga kerja AS seperti JOLTs Job Openings September dan Non Farm Payrolls Oktober yang keduanya diindikasikan mengalami penurunan. Jika data tenaga kerja AS terealisir turun akan menguatkan harga kopi Arabika.
Dengan adanya berbagai sentimen positif tersebut, harga komoditas seperti kopi arabika, gula dan kakao dapat bergerak naik.