(Vibizmedia – Economy & Business) Federal Reserve AS pada hari Rabu mempertahankan suku bunga acuan tetap stabil di tengah inflasi yang masih jauh di atas target bank sentral.
Seperti yang sudah diperkirakan secara luas, The Fed dengan suara bulat setuju untuk mempertahankan suku bunga utama dana federal dalam kisaran target antara 5,25%-5,5%, yang telah ditetapkan sejak bulan Juli. Ini adalah pertemuan kedua berturut-turut yang dipilih oleh Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) setelah serangkaian 11 kenaikan suku bunga, termasuk empat kenaikan suku bunga pada tahun 2023.
Pernyataan pasca-pertemuan tersebut mengindikasikan bahwa “aktivitas ekonomi berkembang dengan kecepatan yang kuat pada kuartal ketiga,” dibandingkan dengan pernyataan pada bulan September yang mengatakan bahwa perekonomian telah berkembang dengan “kecepatan yang solid.” Pernyataan tersebut juga mencatat bahwa peningkatan lapangan kerja “telah melambat sejak awal tahun ini namun tetap kuat.”
Produk domestik bruto tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 4,9% pada kuartal ketiga, lebih kuat dari perkiraan sebelumnya. Pertumbuhan nonfarm payroll mencapai 336.000 pada bulan September, jauh di atas perkiraan Wall Street.
Ada beberapa perubahan lain dalam pernyataan tersebut, selain pernyataan bahwa kondisi keuangan dan kredit telah diperketat. Penambahan kata “finansial” pada frasa tersebut mengikuti lonjakan imbal hasil Treasury yang menimbulkan kekhawatiran di Wall Street. Pernyataan tersebut selanjutnya mencatat bahwa komite tersebut masih “menentukan sejauh mana kebijakan tambahan yang lebih tegas” yang mungkin diperlukan untuk mencapai tujuannya. “Komite akan terus menilai informasi tambahan dan implikasinya terhadap kebijakan moneter,” kata pernyataan itu.
Keputusan untuk tetap bertahan pada hari Rabu ini terjadi seiring dengan melambatnya laju inflasi pada tahun 2022 dan pasar tenaga kerja yang secara mengejutkan tetap tangguh meskipun terjadi kenaikan suku bunga. Kenaikan ini ditargetkan untuk mengurangi pertumbuhan ekonomi dan mengembalikan keseimbangan antara pasokan dan permintaan di pasar tenaga kerja. Terdapat 1,5 pekerjaan yang tersedia untuk setiap pekerja yang tersedia pada bulan September, menurut data Departemen Tenaga Kerja yang dirilis Rabu pagi.
Inflasi inti saat ini mencapai 3,7% secara tahunan, menurut pembacaan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi terbaru, yang disukai oleh The Fed sebagai indikator harga.
Meskipun angka tersebut terus menurun tahun ini, angka tersebut jauh di atas target tahunan The Fed sebesar 2%.
Pernyataan pasca-pertemuan tersebut mengindikasikan bahwa The Fed melihat perekonomian tetap kuat meskipun ada kenaikan suku bunga, sebuah posisi yang dapat mendorong para pembuat kebijakan mengambil sikap pengetatan yang berkepanjangan.