(Vibizmedia – IDX) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam perdagangan bursa saham, penutupan Selasa sore ini (14/11) terpantau menguat 23,743 poin (0,35%) ke level 6.862,055 setelah dibuka naik ke level 6.865,894.
IHSG bergerak menguat di hari keduanya ditutup ke seminggu tertingginya, sementara bursa kawasan Asia sore ini umumnya bias menguat di tengah pasar mencermati pertemuan antara Joe Biden dan Xi Jinping, serta Wall Street yang berakhir menguat terbatas menjelang data inflasi AS.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) sore ini menguat 0,08% atau 12 poin ke level Rp 15.698, dengan dollar AS di pasar uang Asia melorot setelah turun 2 hari; terkoreksi terbatas setelah sempat mencapai setahun tertingginya vs yen, serta investor estimasikan inflasi CPI Amerika akan melunak dalam rilis malam ini.
Rupiah menguat dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 15.710, serta terpantau di sekitar level seminggu terendahnya.
Mengawali perdagangannya, IHSG menguat 27,582 poin (0,40%) ke level 6.865,894. Sedangkan indeks LQ45 naik 3,317 poin (0,37%) ke level 905,830. Siang ini IHSG menguat 15,298 poin (0,22%) ke level 6.853,610. Sementara LQ45 terlihat naik 0,27% atau 2,417 poin ke level 904,930.
IHSG kemudian bergerak stabil ke akhir sesi dan ditutup menguat 23,743 poin (0,35%) ke level 6.862,055. Tercatat saat ini sebanyak 285 saham naik, 233 saham turun dan 234 saham stagnan.
Sementara itu, bursa regional sore ini mixed bias menguat, di antaranya Nikkei yang menanjak 0,34%, dan Indeks Hang Seng yang turun 0,17%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini dalam uptrend sempat menyentuh 3,5 minggu tertingginya lalu tergerus ke seminggu terkuatnya, sementara bursa kawasan Asia sore ini bias menguat mencermati pertemuan antara Joe Biden dan Xi Jinping.
Berikutnya IHSG kemungkinan akan berlanjut positif walau agak ditahan profit taking, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 6.925 dan 6.961. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.760, dan bila tembus ke level 6.640.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group