MTN (Medium Term Notes) Diperkirakan Akan Marak Tahun Ini

0
514

(Vibizmedia – Bonds) – Penerbitan surat utang berjenis medium term notes atau disingkat menjadi MTN diperkirakanakan marak tahun 2021 ini. Apa yang membuatnya menarik baik bagi penerbit maupun investor?

Salah satu kebijakan yang dinilai signifikan dalam mengerem penerbitan MTN adalah wajib melaporkan dokumen penerbitan ke OJK dan MTN wajib mendapatkan pemeringkatan atau rating.Ekonom PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Fikri C. Permana menuturkan dalam 1 tahun-2 tahun belakangan penerbitan MTN oleh korporasi memang terbilang sepi, antara lain akibat pandemi yang melanda dan munculnya kebijakan baru dari Otoritas Jasa Keuangan.

Untuk tahun ini, tren pemulihan ekonomi dinilai akan memicu korporasi menerbitkan surat utang, apalagi akan banyak perusahaan yang mulai melanjutkan rencana ekspansi atau butuh refinancing.Akhirnya penerbit lebih hati-hati, dengan proses yang tak jauh beda jadi lebih pilih menerbitkan obligasi saja sekalian, lalu ada pandemi. Tapi untuk tahun ini diperkirakan trennya akan berubah.

MTN menjadi pilihan karena di tengah pasar yang masih dibayangi ketidakpastian, surat utang jangka pendek cenderung bakal lebih digemari pasar. Tak hanya itu, MTN juga menjadi pembuka jalan untuk penerbitan obligasi dengan tenor lebih panjang.

Proses MTN dipandang lebih mudah karena laporan keuangannya bisa pakai yang unaudited, prosesnya juga lebih cepat, jadi korporasi bisa cek pasar dulu. Kalau diserap baik, bisa jadi selanjutnya terbitkan obligasi yang lebih besar dan lebih panjang jangka waktunya.

Lebih lanjut, minat masyarakat terhadap instrumen MTN masih potensial, meski jika dibandingkan dengan surat utang lainnya risikonya memang lebih tinggi. Apalagi di awal tahun ini beberapa MTN sudah mengajukan penundaan pembayaran kupon.

Namun, dari sisi investor bisa jadi kondisi tersebut menguntungkan karena MTN akan menawarkan potensi imbal hasil yang cukup kompetitif. Selain itu, proses pencairan MTN juga cenderung jauh lebih cepat dibanding obligasi. Tapi yang perlu diperhatikan oleh para calon investor adalah bagaimana dengan rating dari setiap MTN yang akan di ambil.

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memproyeksi penerbitan surat utang pada 2021 mencapai Rp140,77 triliun, lebih ramai dibandingkan dengan realisasi penerbitan surat utang 2020 Rp96,6 triliun.

Hingga 18 Januari 2021, Pefindo telah mengantongi mandat penerbitan surat utang sebesar Rp32,2 triliun yang terdiri atas 27 perusahaan.

Dari total tersebut, rencana emisi melalui skema penawaran umum berkelanjutan (PUB) menempati posisi pertama dengan nilai Rp9,5 triliun, yang kemudian disusul oleh rencana emisi melalui MTN mencapai Rp8,12 triliun.

Adapun, sepanjang 2020 nilai outstanding MTN berada di posisi ketiga terbesar dari keseluruhan nilai penerbitan surat utang korporasi secara nasional. Nilai emisi MTN pada 2020 sebesar Rp6,75 triliun, tepat di bawah nilai emisi sukuk Rp7,89 triliun, dan obligasi sebanyak Rp80,05 triliun.

Lebih rinci, sektor industri makanan dan minuman berkontribusi terbesar dari penerbitan MTN 2020 sebesar Rp3 triliun, yang diikuti oleh sektor industri pulp & paper sebesar Rp2,1 triliun.

Selasti Panjaitan/Vibizmedia
Editor : Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here