UMKM Indonesia Menjadi Go Digital, Perbandingan dengan Beberapa Negara Tetangga

0
314
UMKM Digital
Ilustrasi UMKM Digital. FOTO: KEMENKEU

(Vibzmedia – Kolom)  Pemerintah Indonesia telah meluncurkan Program UMKM Go Digital dan memberikan hasil yang mengesankan dalam beberapa tahun terakhir. Di sepanjang tahun 2020 hingga 2023 UMKM yang beralih ke digitalisasi meningkat secara konsisten dan terus melebihi target.  Jumlah UMKM yang terdigitalisasi pada tahun 2020 mencapai 12 juta, melampaui target yang ditetapkan sebesar 10 juta UMKM. Bahkan terus berlanjut hingga tahun 2023 dengan semakin banyak UMKM yang masuk ke dalam ekosistem digital dan melebihi target. Selain itu pada tahun 2020  Program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) berhasil meningkatkan proporsi UMKM yang terdigitalisasi dari 14% menjadi 25%.

Dampak yang siginifikan juga ditunjukkan Program PaDi UMKM yang diluncurkan pada Agustus 2020. Tercatat transaksi telah dicapai senilai  Rp118,8 triliun dari 10.412 UMK hingga September 2021. Dari data ini terlihat bahwa peran program digitalisasi dalam mendorong UMKM untuk bergabung ke dalam ekosistem digital sangatlah penting  dan meningkatkan volume transaksi mereka.

Selain itu, digitalisasi UMKM telah terbukti mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. Pada tahun 2022, pendapatan ekonomi digital di Indonesia mencapai US$77 miliar, meningkat 22% dibandingkan tahun 2021.

Kontributor terbesar bagi pendapatan ekonomi digital adalahg sektor e-commercel. Menurut Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEa), jumlah penjual e-commerce atau UMKM yang telah Go Digital mencapai 21,8 juta pada tahun 2022.

Bahkan  studi dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) pada Desember 2023 menyatakan bahwa digitalisasi UMKM menciptakan lapangan kerja baru. Selain itu program UMKM Go Digital juga meningkatkan efisiensi biaya operasional dengan mengalihkan dana yang sebelumnya digunakan untuk biaya operasional ke peningkatan produktivitas kerja. Studi ASEAN (2019) menuliskan bahwa UMKM yang terdigitalisasi dapat mengurangi biaya produksi hingga 44%.

Dibandingkan dengan Negara-negara di Asia Tenggara

Perkembangan UMKM go digital di Indonesia dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia Tenggara menunjukkan kemajuan yang cukup pesat, meskipun masih terdapat tantangan yang harus dihadapi. Berikut adalah perbandingan perkembangan UMKM go digital di Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara:

1. Indonesia:

  • Jumlah UMKM: Indonesia memiliki lebih dari 64 juta UMKM, yang berkontribusi sekitar 60% terhadap PDB nasional.
  • Digitalisasi UMKM: Menurut data terbaru, sekitar 20% (12-13 juta) UMKM di Indonesia telah go digital, meskipun pemerintah menargetkan lebih dari 30 juta UMKM go digital pada 2024. Ini menunjukkan peningkatan yang signifikan selama pandemi COVID-19, di mana banyak UMKM mulai beralih ke platform online.
  • Inisiatif Pemerintah: Program seperti “Gerakan Nasional UMKM Go Digital” serta dukungan dari berbagai e-commerce dan fintech lokal, seperti Tokopedia, Shopee, dan Gojek, telah mempercepat proses digitalisasi. Pemerintah juga memberikan pelatihan, insentif fiskal, dan program pembiayaan digital untuk membantu UMKM bertransformasi.
  • Tantangan: Masih ada kendala terkait literasi digital, infrastruktur internet di daerah terpencil, dan akses pembiayaan digital bagi UMKM.

2. Singapura:

  • Jumlah UMKM: Singapura memiliki sekitar 270.000 UMKM, yang menyumbang lebih dari 45% terhadap PDB negara.
  • Digitalisasi UMKM: Tingkat adopsi digital di Singapura sangat tinggi. Mayoritas UMKM sudah terhubung secara digital melalui platform e-commerce dan teknologi digital lainnya. Hal ini didukung oleh ekosistem digital yang canggih, infrastruktur internet yang kuat, dan dukungan kebijakan pemerintah.
  • Inisiatif Pemerintah: Pemerintah Singapura memiliki program “SMEs Go Digital” yang menyediakan panduan dan teknologi digital untuk membantu UMKM mengadopsi solusi digital. UMKM juga memiliki akses mudah ke skema pendanaan dan insentif untuk inovasi digital.
  • Tantangan: Meskipun sudah cukup maju, tantangan bagi Singapura terletak pada menghadapi perubahan tren digital yang cepat dan kebutuhan untuk terus berinovasi.

3. Malaysia:

  • Jumlah UMKM: Malaysia memiliki lebih dari 900.000 UMKM, yang menyumbang sekitar 40% terhadap PDB negara.
  • Digitalisasi UMKM: Lebih dari 40% UMKM di Malaysia telah memanfaatkan teknologi digital, dengan dorongan yang kuat dari pemerintah melalui program transformasi digital. Banyak UMKM di Malaysia yang sudah menggunakan e-commerce, media sosial, dan fintech untuk mengembangkan bisnis mereka.
  • Inisiatif Pemerintah: Program seperti “eUsahawan” dan “SME Digitalisation Grant” memberikan bantuan kepada UMKM untuk mengadopsi teknologi digital, sementara pemerintah bekerja sama dengan platform e-commerce seperti Lazada dan Shopee untuk mendukung digitalisasi UMKM.
  • Tantangan: Akses ke internet di daerah pedesaan masih menjadi tantangan utama, dan literasi digital masih perlu ditingkatkan di kalangan UMKM kecil.

4. Thailand:

  • Jumlah UMKM: Thailand memiliki sekitar 3 juta UMKM yang menyumbang lebih dari 40% terhadap PDB negara.
  • Digitalisasi UMKM: Thailand juga menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam adopsi digital oleh UMKM, terutama selama pandemi. Lebih dari 30% UMKM di Thailand telah mulai menggunakan platform digital, didukung oleh tren e-commerce dan layanan fintech yang terus berkembang.
  • Inisiatif Pemerintah: Program seperti “Thailand 4.0” dan berbagai insentif pajak untuk UMKM yang go digital menjadi pendorong utama transformasi digital di negara ini.
  • Tantangan: Infrastruktur teknologi di daerah pedesaan dan akses pembiayaan bagi UMKM kecil masih menjadi kendala di Thailand.

5. Vietnam:

  • Jumlah UMKM: Vietnam memiliki lebih dari 700.000 UMKM, yang berkontribusi sekitar 40% terhadap PDB.
  • Digitalisasi UMKM: Tingkat adopsi digital UMKM di Vietnam masih relatif rendah, meskipun meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Sekitar 15-20% UMKM sudah memanfaatkan platform digital untuk kegiatan bisnis mereka.
  • Inisiatif Pemerintah: Pemerintah Vietnam meluncurkan “National Digital Transformation Program” untuk mempercepat transformasi digital UMKM. Dukungan dari platform e-commerce lokal seperti Tiki dan Lazada juga menjadi dorongan besar bagi UMKM.
  • Tantangan: Infrastruktur teknologi, literasi digital, dan akses ke modal digital masih menjadi tantangan utama di Vietnam.

Kesimpulan:

  • Indonesia berada di tengah spektrum, dengan kemajuan yang signifikan namun masih harus mengatasi beberapa tantangan seperti literasi digital dan infrastruktur.
  • Singapura memimpin dengan infrastruktur dan adopsi digital yang tinggi di kalangan UMKM.
  • Malaysia dan Thailand juga menunjukkan perkembangan pesat dalam digitalisasi UMKM, namun masih menghadapi tantangan serupa dengan Indonesia terkait infrastruktur dan literasi.
  • Vietnam meskipun tertinggal, telah menunjukkan tren yang kuat dalam digitalisasi UMKM, dengan dorongan pemerintah yang besar.

Secara umum, negara-negara di Asia Tenggara sedang mengalami pertumbuhan yang positif dalam digitalisasi UMKM, dengan berbagai inisiatif pemerintah yang mendukung. Namun, tantangan seperti akses internet dan literasi digital masih menjadi isu yang harus diatasi, terutama di negara dengan populasi besar seperti Indonesia dan Vietnam.