Transformasi Digital Waskita Karya: Inovasi Teknologi dan AI untuk Meningkatkan Efisiensi Proyek

0
115

(Vibizmedia – Jakarta) Waskita Karya (Persero) Tbk terus memperkuat transformasi digital dalam operasionalnya untuk mencapai posisi sebagai perusahaan konstruksi unggul dan berkelanjutan. Selain fokus pada pemulihan finansial, perusahaan ini juga mengutamakan tata kelola, manajemen risiko, serta kepatuhan melalui strategi Governance, Risk, and Compliance (GRC) yang ketat.

Corporate Secretary Waskita, Ermy Puspa Yunita, menyampaikan bahwa perusahaan ini memiliki beberapa fokus utama dalam strategi transformasi yang sedang berlangsung, meliputi pemulihan bisnis, peningkatan budaya dan organisasi, restrukturisasi finansial, dan digitalisasi. Menurut Ermy, program-program kerja transformasi yang telah dijalankan Waskita disusun untuk mendukung fokus-fokus tersebut, dengan harapan agar Waskita dapat mencapai visinya sebagai perusahaan konstruksi terdepan.

Sebagai bagian dari transformasi ini, Waskita membentuk Komite Manajemen Risiko guna memastikan kelayakan proyek-proyek yang akan dilaksanakan. Komite tersebut bekerja lintas divisi, termasuk manajemen risiko, produksi, teknis, keuangan, dan legal, untuk menilai proyek dari berbagai perspektif sebelum memasuki tahap tender. Ermy menekankan bahwa langkah ini adalah bagian dari transformasi dalam pemilihan proyek, dengan tujuan meningkatkan pengelolaan risiko untuk mitigasi yang lebih awal.

Dalam upaya transformasi operasionalnya, Waskita juga menekankan pentingnya digitalisasi. Perusahaan ini mengintegrasikan Building Information Modelling (BIM), ERP SAP, dan Last Planner System (LPS) dalam sistem kerja mereka, menjadikan Waskita satu-satunya perusahaan konstruksi di Indonesia yang menggunakan ketiga sistem tersebut secara terpadu. Integrasi ini diharapkan dapat menghemat biaya dan waktu proyek.

Selain itu, Waskita juga mengadopsi teknologi kecerdasan buatan melalui WISENS (Waskita Intelligent Sensing System) untuk meningkatkan efisiensi proyek konstruksi. Salah satu inovasi AI yang diterapkan adalah Pavement Crack Detection, yang mampu mengidentifikasi kerusakan jalan secara otomatis, mendukung inspeksi aset jalan tol, dan mengurangi waktu kerja hingga 40 persen lebih cepat.