
(Vibizmedia – Nasional) Usai mengakhiri rangkaian agenda kunjungan kerjanya di Bali, Presiden memutuskan untuk langsung bertolak menuju Aceh. Presiden langsung memimpin rapat koordinasi penangananan bencana Pidie Jaya di ruang pertemuan di tempat Presiden menginap, Kamis (8/12).

Rapat koordinasi tersebut dihadiri oleh Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dan Plt Gubernur Aceh Soedarmo.
Dalam rapat koordinasi penanganan bencana gempa bumi di Pidie Jaya dan sekitarnya, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki melaporkan tentang dampak gempa di Pidie Jaya dan sekitarnya. Korban meninggal 102 tewas dan 1 hilang, 136 luka berat, 616 luka ringan dan 10.029 mengungsi tersebar di 28 penampungan di tiga kabupaten, ungkap Presiden Jokowi.
Dalam kunjungannya semalam, Presiden sampaikan penanganan terhadap korban bencana gempa Pidie Jaya sudah sangat baik dan evakuasi korban sudah mencapai 99%. Pernyataan ini disampaikan Presiden Joko Widodo setelah menjenguk korban bencana gempa Pidie Jaya di Rumah Sakit dr. Zainoel Abidin di Banda Aceh, Kamis malam, (8/12).
Adapun korban bencana yang mendapatkan perawatan di RS dr Zainoel Abidin berjumlah 23 orang yang sebagian besar mengalami patah tulang. Ada 19 tapi tadi masuk lagi 4 orang, yang sudah ditangani operasi ada 8 orang, terang Presiden.

Dampak gempa bumi tersebut terjadi di tiga kabupaten yaitu Pidie Jaya, Bireuen, dan Pidie. Di Pidie Jaya kerugian material sebanyak 105 unit ruko roboh, 12.560 unit rumah rusak ringan hingga berat, 49 unit masjid roboh, 1 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pidie rusak berat, beberapa ruas jalan rusak dan tiang listrik roboh.
Sementara di Kabupaten Bireuen sebanyak 41 rumah rusak ringan hingga berat, satu masjid rusak berat, satu bangunan sekolah rusak, dan satu kilang padi rusak berat dan di Kabupaten Pidie sebanyak 40 rumah juga rusak berat, ungkap Kepala Staff Presiden Teten Masduki dalam laporannya.
Disamping itu, melalui surat Nomor 39 Tahun 2016, Gubernur Aceh telah menetapkan status tanggap darurat bencana selama 14 hari (7-20 Desember 2016) atau masa tanggap darurat yang berlaku untuk tiga kabupaten yaitu Kabupaten Pidie Jaya, Pidie dan Bireuen. Penetapan tanggap darurat diperlukan untuk memudahkan penanganan darurat dan kemudahan akses.
Hari kedua di Aceh, Presiden Joko Widodo bertolak menuju Sigli, Kabupaten Pidie Jaya dengan menggunakan Helikopter Super Puma TNI AU pada pukul 7.45 WIB dan tiba pukul 08.15 WIB. Di Sigli, Presiden Jokowi mengunjungi Rumah Sakit Sigli untuk menjenguk korban gempa.

Selain itu, Presiden juga akan meninjau sejumlah lokasi terdampak gempa antara lain Masjid Atta Karuf dan Pondok Pesantren Mudi Mesra Bireun. Di lokasi yang dijadikan tempat pengungsian tersebut, Presiden akan mengunjungi para pengungsi dan memberikan sejumlah bantuan.
Journalist : Rully
Editor : Mark Sinambela









