(Vibizmedia-Nasional) Pemerintah tengah berupaya mencari solusi terbaik untuk mengatasi defisit anggaran yang dialami oleh BPJS Kesehatan. Hal itu disampaikan Presiden setelah peresmian pembukaan Muktamar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) XXX di Samarinda Convention Center, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, pada Kamis (25/10). Presiden mengatakan bahwa langkah pertama yang telah dilakukan pemerintah ialah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 4,9 triliun untuk menutup defisit BPJS Kesehatan.
Yang kedua nanti kita akan mencari opsi-opsi, Menteri Keuangan juga baru melihat pendanaan yang bisa digunakan untuk BPJS, terangnya.
Sejumlah opsi tersebut menjadi pertimbangkan, Seperti misalnya efisiensi di tubuh BPJS Kesehatan itu sendiri, termasuk juga memperbaiki tata kelolanya. Selain itu, BPJS disebutnya juga dapat mengintensifkan penagihan bagi penunggak iuran yang saat ini dinilai masih kurang optimal.
Yang masih tekor itu yang non-PBI (penerima bantuan iuran). Penagihan ini harusnya digencarkan, di sini ada tagihan-tagihan yang belum tertagih. Ini harusnya digencarkan yang iuran ini, terangnya.
Journalist: Rully
Editor: Mark Sinambela









