Pasar Global Bervariasi Merespon Perlambatan Ekonomi China

0
844

(Vibizmedia – Economy & Business) Berita hari ini yang menjadi perhatian utama pasar global adalah perlambatan ekonomi China tahun 2018, menjadi yang terlemah sejak 1990.

Pertumbuhan ekonomi China melambat tahun 2018. Hal tersebut terlihat dari rilis pada hari Senin yang menyatakan pertumbuhan ekonomi China mencapai 6,6 persen pada 2018, laju paling lambat sejak 1990.

Pertumbuhan PDB kuartal keempat adalah 6,4 persen, sesuai dengan konsensus. Namun angka ini adalah penurunan dari pertumbuhan 6,5 persen tahun-ke-tahun pada kuartal ketiga 2018.

Namun bursa saham China sendiri justru menguat, sepertinya tidak mau terpengaruh sentimen tersebut. Dengan demikian secara keseluruhan bursa Asia berakhir menguat.

Justru Bursa saham Eropa yang sering terkait dengan ekonomi China, sebagian besar indeks sahamnya mengalami pelemahan.

Demikian juga harga minyak melemah karena kekuatiran perlambatan ekonomi China dapat mempengaruhi ekonomi global, sehingga memunculkan kekuatiran pelemahan permintaan minyak.

Sementara dolar AS berjaya seiring melemahnya ekonomi China. Hal ini mengakibatkan harga emas melemah, dimana biasanya emas menguat saat kekuatiran perlambatan ekonomi.

Pasar global bervariasi merespon perlambatan ekonomi China ini. Tidak semua menjadi ikut melemah. Hal ini bisa diperkirakan banyak analis menyatakan skeptis tentang kebenaran laporan China ini.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here