(Vibizmedia – economy & Business) Pasar global hari Rabu ini gelisah karena muncul sentimen keraguan akan tercapai kesepakatan perang dagang AS-China.
Seperti diberitakan bahwa Gedung Putih menolak pertemuan perencanaan perdagangan dengan China minggu ini karena ketidaksepakatan antara kedua belah pihak mengenai penegakan aturan kekayaan intelektual.
Pejabat dari kantor perwakilan perdagangan AS akan bertemu dengan dua wakil menteri China minggu ini untuk mencoba menyelesaikan perbedaan perdagangan sebelum batas waktu 1 Maret, tetapi pertemuan itu dibatalkan, sebuah sumber yang akrab dengan situasi, seperti yang dilansir CNBC.
Jika Beijing dan Washington gagal menyetujui solusi permanen, Presiden AS Donald Trump mengatakan dia akan memperkuat tarif sekitar setengah dari semua ekspor China ke AS.
Namun Gedung Putih menyatakan mreka tetap berhubungan dalam persiapan untuk pembicaraan tingkat tinggi dengan Wakil Perdana Menteri Liu He pada akhir bulan ini.
Penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow membantah bahwa pertemuan resmi telah dibatalkan, mengatakan kepada CNBC pada hari Selasa bahwa tidak ada pertemuan perantara yang dijadwalkan selain kunjungan Liu minggu depan.
China menawarkan untuk meningkatkan impornya dari AS selama enam tahun, para pejabat yang akrab dengan masalah itu mengatakan kepada CNBC pekan lalu, meskipun bagaimana janji semacam itu akan ditegakkan tetap tidak pasti.
Pejabat China mengajukan tawaran itu selama negosiasi di Beijing awal Januari, Bloomberg News melaporkan. China akan meningkatkan impor tahunan barang-barang AS dengan nilai gabungan lebih dari $ 1 triliun, kata para pejabat itu kepada Bloomberg, yang merupakan orang pertama yang melaporkan penawaran peningkatan impor.
Negosiasi perdagangan antara Washington dan Beijing telah berlangsung selama berbulan-bulan di tengah perselisihan. Kedua negara telah mengenakan tarif barang-barang satu sama lain bernilai miliaran dolar. Gedung Putih menempatkan tarif 10 persen pada $ 200 miliar produk China pada bulan September dan pada saat itu mengancam akan menaikkan retribusi menjadi 25 persen pada awal 2019.
Kedua negara akhir tahun lalu sepakat untuk menghentikan tarif tambahan karena mereka terlibat dalam pembicaraan perdagangan baru dengan tujuan mencapai kesepakatan sebelum batas waktu Maret menyusul pertemuan Trump dengan Presiden Cina Xi Jinping di Argentina.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group