Kondisi Forex Sesi Eropa 24 Januari: Dolar AS Berusaha Bangkit

0
687

Dolar AS menguat terhadap para rival utamanya pada perdagangan forex sesi Eropa hari Kamis (24/01) ditengah  kekhawatiran atas pertumbuhan ekonomi global, penutupan operasional pemerintah AS dan sengketa perdagangan AS-China yang belum terselesaikan.

Penutupan sebagian pemerintah AS sekarang di hari ke-34 telah melukai sentimen investor. Pemimpin Mayoritas Senat Republik A. Mitch McConnell mengatakan dia berencana untuk mengadakan pemungutan suara hari ini  atas proposal Demokrat yang akan mendanai pemerintah selama tiga minggu.

Kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global juga memicu selera investor terhadap perdagangan aset risiko. Pada hari Senin, Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas perkiraan pertumbuhan global 2019 dan 2020 pasca perlambatan yang lebih besar dari yang diperkirakan di Cina dan zona euro, dan mengatakan kegagalan untuk menyelesaikan ketegangan perdagangan dapat semakin mengganggu kestabilan ekonomi global.

Dolar Aussie adalah penggerak besar di sesi Asia, diperdagangkan 0,22 persen lebih rendah  setelah National Australia Bank mengatakan akan menaikkan suku bunga hipotek sebesar 12 hingga 16 basis poin. Sebelumnya pada awal sesi Asia, Aussie bergerak bullish oleh sentimen data kinerja pasar tenaga kerja Australia.

Dalam perdagangan Asia, yen telah melemah 0,2 persen melawan dolar melanjutkan trend perdagangan hari sebelumnya yang tertekan oleh kebijakan Bank of Japan mempertahankan kebijakan moneternya tidak berubah dan memangkas perkiraan inflasi dan memperingatkan risiko yang tumbuh terhadap ekonomi dari proteksionisme perdagangan dan melambatnya permintaan global.

Jelang perdagangan sesi Eropa, kurs euro konsolidasi ke kisaran resisten kuatnya yang sempat dicapai pada awal sesi Asia jelang pengumuman kebijakan moneter Bank Sentral Eropa (ECB). Pasar mengharapkan kebijakan tersebut dovish dan menjaga kebijakan moneter yang akomodatif untuk periode waktu yang lama.

Untuk kurs poundsterling diperdagangkan sedikit lebih tinggi  mencapai puncak baru dua bulan di 1,3096 di tengah potensi penundaan Brexit yang terus menopang sentimen positif di sekitar pound. Namun rally lanjutan dibatasi kekhawatiran perdagangan AS-China dan juga kondisi politik di Amerika. Pergerakan selanjutnya  fokus pada berita utama Brexit dan berita makro AS untuk insentif perdagangan baru.

Sedangkan kurs komoditas seperti dolar aussie bergerak bearish setelah sempat di awal perdagangan melaju ke posisi resistennya oleh kuatnya data ekonomi Australia untuk kinerja pasar tenaga kerja. Namun kurs aussie terpukul bersamaan dengan melemahnya dolar setelah National Australia Bank (NAB) umumkan kenaikan suku bunga hipotek.

 

Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group
Editor: Asido Situmorang 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here