(Vibizmedia-Index) Perdagangan bursa saham Asia hari Selasa (19/02) berakhir bervariasi di tengah ketegangan geopolitik dan perdagangan baru setelah China menuduh AS memicu kekhawatiran keamanan cybersecurity. Hampir semua bursa utama ditutup menguat kecuali bursa Seoul, Hong Kong dan Jakarta.
Pemerintah Cina pada hari Senin menuduh AS berusaha untuk membatasi pengembangan teknologinya dengan menekan sekutu untuk menghindari jaringan yang disediakan oleh Huawei Technologies.
Karenanya bursa saham China berakhir dengan flat karena investor berhati-hati menunggu hasil putaran baru pembicaraan antara Amerika Serikat dan China yang berlangsung di Washington. Indeks Shanghai Composite berakhir sedikit lebih tinggi naik 0,03 persen pada 2.755,65 sementara indeks Hang Seng di bursa saham Hong Kong turun 0,42 persen menjadi 28.228,13.
Saham Jepang melanjutkan keuntungan tertinggi baru dua bulan, indeks Nikkei ditutup menguat 0,13 persen pada 21.302,65, menandai penutupan tertinggi sejak pertengahan Desember. Indeks Topix juga ditutup menguat 0,28 persen pada 1.606,52, yang merupakan level tertinggi dalam dua bulan.
Beberapa saham yang memperkuat yaitu saham Chubu Electric Power, Tokyo Gas, dan East Japan Railway naik 2-3 persen. Kemudian saham Honda Motor naik 0,4 persen karena laporan pihaknya berencana untuk mengumumkan penutupan pabrik mobil Swindon, Inggris pada tahun 2022, dengan hilangnya sekitar 3.500 pekerjaan.
Peningkatan indeks juga terjadi pada perdagangan saham Australia yang berakhir sangat tinggi karena support kenaikan saham di sektor keuangan di tengah laporan pendapatan yang kuat. Indeks ASX 200 naik tipis 17,10 poin atau 0,28 persen menjadi 6.106,90.
Saham pemberi pinjaman ANZ melonjak 2,3 persen setelah kepala eksekutif pemberi pinjaman mengakui bank mungkin terlalu berhati-hati dalam keputusan peminjaman rumah. Demikian juga saham IOOF Holdings melonjak 16,4 persen setelah membukukan kenaikan laba dasar setengah tahunan sebesar 5,0 persen.
Namun untuk perdagangan saham di bursa Seoul berfluktuasi dalam kisaran sempit sebelum berakhir sedikit lebih rendah setelah data pemerintah menunjukkan harga ekspor negara itu turun untuk bulan ketiga berturut-turut untuk mencapai level terendah 27-bulan pada bulan Januari. Karenanya indeks Kospi berakhir turun 5,26 poin atau 0,24 persen pada 2.205,63.
Indeks Straits Times pada bursa saham Singapura sedikit lebih rendah setelah laporan pemerintah menunjukkan ekspor negara itu mengalami penurunan terbesar selama dua tahun pada Januari. Ekspor domestik non-minyak turun 10,1 persen tahun-ke-tahun menyusul penurunan 8,5 persen pada Desember.
Dan untuk perdagangan saham di Indoensia, bursa saham Jakarta ditutup dengan indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah oleh profit taking dengan penurunan 0.048 persen ke posisi 6494.67 setelah dibuka pada posisi 6500.70.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang