(Vibizmedia-Index) – Perdagangan bursa saham Asia hari Selasa (19/03) ditutup dengan indeks masuk zona merah setelah sempat bergerak positif untuk beberapa bursa di awla perdagangan. sentimen pasar hari ini dipengaruhi oleh penantian akan hasil pertemuan beberapa bank sentral yang diperkirakan dovish.
Bank sentral Amerika atau Federal Reserve AS memulai pertemuan kebijakan moneter dua hari sementara Bank of England di Inggris akan mengumumkan keputusan suku bunga pada hari Kamis. Di Asia, bank sentral di Indonesia, Filipina, Taiwan dan Thailand semuanya mengadakan pertemuan kebijakan moneter minggu ini.
Bursa saham China anjlok karena aksi ambil untung setelah serangkaian kenaikan baru-baru ini di tengah harapan untuk dukungan pemerintah yang berkelanjutan untuk mendorong pertumbuhan. Indeks Shanghai Composite turun 5,44 poin atau 0,18 persen menjadi 3.090,98 sementara indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,19 persen menjadi 29.466,28.
Perdagangan saham Jepang menciut dan bergerak lebih rendah karena yen menguat terhadap dolar menjelang pertemuan Fed dan BoE minggu ini. Indeks Nikkei merosot 17,65 poin menjadi 21.566,85 sedangkan indeks Topix berakhir turun 3,45 poin menjadi 1.610,23. Saham eksportir yang anjlok seperti saham Canon, Sony dan Panasonic turun antara 0,4 persen dan 0,7 persen karena dolar melemah terhadap yen untuk sesi ketiga berturut-turut.
Bursa saham Seoul berakhir sedikit berubah dengan bias yang negatif karena investor menunggu hasil pertemuan Federal Reserve untuk melihat apakah bank sentral AS akan menepati janji pendekatan sabar terhadap kebijakan moneternya. Indeks Kospi ditutup turun 0,09 persen.
Kemudian di kawasan Pasifik, bursa saham Australia berfluktuasi dengan indeks ASX200 turun 0,09 persen sebelum berakhir sedikit lebih rendah karena kerugian saham di sektor kesehatan mengimbangi keuntungan di antara saham para penambang. Saham tambang kelas berat seperti BHP dan Rio Tinto naik sekitar 1,7 persen karena harga bijih besi naik karena kekhawatiran pasokan setelah penambang Brasil Vale SA mengumumkan pengurangan produksi lebih lanjut.
Kawasan Pasifik lainnya seperti bursa saham Selandia Baru anjlok dari rekor tertinggi pada Senin oleh aksi profit taking dengan indeks acuan NZX 50 berakhir turun 17,85 poin atau 0,19 persen pada 9.497,27.
Untuk perdagangan bursa saham di Indonesia mendapat tekanan jual saham yang sama dengan indeks harga saham gabungan ditutup melemah 0,45 persen ke posisi 6480,27. Yang ditekan oleh anjloknya saham – saham sektor industri dasar dan aneka industri.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang








