(Vibizmedia-Nasional) Pada 17 April mendatang, GP Ansor ikut memastikan tidak ada intimidasi terhadap rakyat pemilih di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Untuk memastikan tidak ada intimidasi ini, GP Ansor akan melakukan gerakan yang disebut ‘Rabu Putih’, gerakan dengan memakai baju putih.
Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas mengatakan gerakan itu berawal dari keprihatinan maraknya hoaks dan ujaran kebencian. Tindakan mulai membelah masyarakat menjadi dua secara diametral.
Menurutnya, kontestasi Pemilu ini seharusnya disikapi dengan riang gembira, tidak ada perseteruan, tidak ada permusuhan. Karena pada prinsipnya sama, mencari pemimpin yang terbaik, tegas Gus Yaqut, sapaan akrabnya, di Wonosobo, Jawa Tengah, Rabu (27/3).
Gus Yaqut juga menjelaskan angka golput menjadi naik karena orang menjadi takut dan memilih tidak ke TPS. Untuk inilah, GP Ansor mencari cara memastikan partisipasi warga di pemilu tetap tinggi, ketemulah Rabu Putih itu.
Gerakan ini, utamanya akan dilakukan di DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat. Sebab menurutnya, di wilayah tersebut tingkat golput tinggi.
Dirinya pun berharap gerakan Rabu putih bukan hanya milik GP Ansor, tetapi juga seluruh komponen masyarakat. Kita lempar ini ke masyarakat agar seluruh komponen masyarakat terlibat dalam gerakan Rabu Putih ini, ungkapnya.
Sejumlah konsep kegiatan sudah disiapkan, dari 4,7 juta kader Ansor, sebagian akan difungsikan sebagai tenaga pembantu pengamanan TNI dan Polri dan sebagian lagi ditugaskan menjaga TPS mengantisipasi segala kemungkinan yang ada pada 17 April 2019.
Gus Yaqut sampaikan bagi yang tidak bertugas, dilibatkan untuk menggerakkan pemilih ke TPS, pemilih yang karena keterbatasan-keterbatasan tertentu sehingga tidak bisa datang ke TPS, kita ajak mereka berangkat ke TPS.
Ia pun menjamin gerakan tersebut lebih santun, tidak akan ada provokasi, dan ingin mengajak warga, masyarakat riang gembira menghadapi pemilihan. Jadi tidak ada yang perlu didramitisir, ditakuti, provokasi dan intimidasi.









