Pada hari ini Sabtu (30/03) dilaksanakan debat keempat untuk calon Presiden Indonesia yang diadakan di Hotel Shangri-La Jakarta. Tema debat kali ini adalah Ideologi, Pemerintahan, Pertahanan dan Kemanan serta Hubungan Internasional.
Untuk segmen pertama adalah penyampaian visi dan misi masing-masing calon Presiden. Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto mendapat giliran pertama menyampaikan visi dan misi terkait Ideologi, Pemerintahan, Pertahanan dan Kemanan dan Hubungan Internasional.
Dalam bidang ideologi, Prabowo menekankan bahwa Pancasila adalah hasil suatu kompromi besar, dan baginya merupakan ideologi final. “Pancasila berhasil mempersatukan ratusan kelompok etnis ratusan suku, agama besar, budaya-budaya berlainan dengan bahasa yang berlainan. Kompromi ini yang menghasikan Republik Indonesia”, ujar Prabowo.
Sedangkan di bidang Pemerintahan, yang paling banyak disampaikan Prabowo, dinyatakan bahwa lembaga-lembaga pemerintah harus kuat maka baru program pembangunan dapat dilaksanakan. Namun sepanjang korupsi, jual beli jabatan berlangsung, maka program pembangunan tidak bisa berjalan. Menurut calon Presiden nomor urut 02 ini, korupsi di Indonesia sudah dalam taraf stadium 4 dan rakyat ingin dengan pemerintahan yang tidak korupsi.
Untuk bidang Pertahanan dan Keamanan, tidak banyak yang disampaikan Prabowo. “Pertahanan dan keamanan kita telalu lemah dan anggaran terlalu kecil, ini akan kita perbaiki”, demikian disampaikan Prabowo.
“Kita menganut 1000 kawan terlalu sedikit satu lawan terlalu banyak”, demikian kalimat yang disampaikan Prabowo menyampaikan visi misi di bidang Hubungan Internasional. Bagi Prabowo perlu baik dengan semua negara dengan semua kekuatan di seluruh dunia. “Bagi kita membela rakyat adalah kehormatan yang sangat mulia. Demikian kami bertekad menuju Indonesia menang”, tutup Prabowo.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang









