Visi Misi Jokowi Dalam Debat Capres Keempat 2019

0
861

Pada hari ini Sabtu (30/03) dilaksanakan debat keempat untuk calon Presiden Indonesia yang diadakan di Hotel Shangri-La Jakarta. Tema debat kali ini adalah Ideologi, Pemerintahan, Pertahanan dan Kemanan serta Hubungan Internasional.

Untuk segmen pertama adalah penyampaian visi dan misi masing-masing calon Presiden. Calon Presiden nomor urut 01  Joko Widodo mendapat giliran kedua menyampaikan visi dan misi terkait Ideologi, Pemerintahan, Pertahanan dan Kemanan dan Hubungan Internasional.

Dalam menyampaikan visi misinya Jokowi menyampaikan dengan langkah-langkah konkret. Jokowi mengatakan “Pancasila adalah kesepakatan para pendiri bangsa, para pemimpin-pemimpin bangsa dari berbagai daerah, berbagai organisme, berbagai suku, berbagai agama. Sebab itu menjadi kewajiban kita bersama untuk menjaga merawat dan menjalankan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, dalam berbangsa dan bernegara”.

Yang menarik saat calon Presiden nomor urut 01 menyampaikan visi misi di bidang Pemerintahan, Jokowi menyampaikan bahwa kedepan diperlukan pemerintahan DILAN yaitu Digital Melayani. Bagi Jokowi diperlukan reformasi dalam pelayanan publik lewat elektronik, diperlukan penajaman dan penyederhanaan kelembagaan, kualitas SDM Aparatur dan yang keempat diperlukan reformasi tata kelola.

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Diperlukan pemerintahan (Dilan)Digital Melayani, oleh sebab itu, diperlukan reformasi dalam pelayanan publik lewat elektronik. Debat Capres 30 Maret 2019

Sebuah kiriman dibagikan oleh Vibizmedia (@vibizmediacom) pada

Dalam bidang Pertahanan, Jokowi menyampaikan apa yang sangat diperlukan saat ini yaitu peningkatan kualitas SDM, pengembangan kualitas SDM TNI. Jokowi juga menekankan mutlak diperlukan terutama penguasaan teknologi persenjataan dan cyber.

“Perangnya adalah perang teknologi, Alutsista dalam negeri sangat diperlukan” ujar Jokowi. Jokowi juga mengatakan kalau kita belum mampu melakukannya, maka kita bisa melakukan join produksi dengan negara-negara lain di luar negeri.

Dalam bidang Hubungan Internasional, calon Presiden nomor urut 01 ini mengatakan kita harus tahu situasi dunia saat ini penuh dengan ketidakpastian, multilateralisme yang dilemahkan, proteksionisme yang semakin meningkat tetapi Indonesia harus berdiri tegak dan tetap menjalankan politik luar negeri yang bebas aktif bebas bebas menjalankan kepentingan kepentingan nasional dan aktif dalam ikut dalam perdamaian dunia yang baik.

Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting  
Editor: Asido Situmorang

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here