Debat Capres IV 2019, Jokowi : Diperlukan Pemerintahan DILAN atau Digital Melayani

0
782

(Vibizmedia – Pilpres 2019)  Dalam segmen ketiga debat calon Presiden keempat 2019, kembali kedua calon Presiden disampaikan pertanyaan panelis dan calon Presiden nomor urut 01 mendapat kesempatan menjawab pertama.

Dalam menghadapi tantangan revolusi industri 4.0 Pemerintah perlu memanfaatkan teknologi informasi untuk dapat membangun tata kelola pemerintahan berbasis teknologi informasi atau elektronik government banyak daerah telah memiliki ciri sebagai bentuk adopsi dan pengembangan dari elektronik government.

Bagaimana visi dan strategi dalam memanfaatkan keberadaan “Smart City” dan “Electronic Government” agar pelayanan publik semakin responsif dan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan mampu meningkatkan keunggulan kompetitif bangsa Indonesia?

Menjawab pertanyaan tersebut, Joko Widodo menekankan lagi bahwa ke depan diperlukan pemerintahan DILAN: digital melayani. Bagi calon Presiden nomor urut 01 bukan hanya melayani tapi kecepatan sangat diperlukan. Ada empat poin yang perlu dilakukan dalam pemerintahan.

Yang pertama adalah reformasi dalam bidang pelayanan, lewat layanan yang berbasis elektronik sangat diperlukan.

Yang kedua juga menyederhanakan dan penajaman kelembagaan tidak perlu banyak-banyak. Jokowi mengatakan di dalam pemerintahannya telah dibubarkan 23 lembaga yang ada, agar lebih ramping, lebih lincah, lebih gampang memutuskan, dan tidak berbelit-belit.

Yang ketiga diperlukan peningkatan kualitas ASN agar mereka semuanya melayani dengan cepat dengan pelayanan berbasis elektronik.

Yang keempat melakukan reformasi tata kelola manajemen semuanya harus disimpulkan, disederhanakan, tidak bertele-tele. “Kalau ada lembaga-lembaga yang justru menghambat yang menyebabkan pelayanan kita menjadi bertele-tele dibubarkan”, tambah Joko Widodo.

Merespon jawaban calon Presiden nomor urut 01, Prabowo menyatakan tidak ada perbedaan pandangan secara garis besar tetapi yang diutamakan terutama adalah tujuan dari pada pemerintah itu sendiri. Bagi Prabowo teknologi, sistem hardware atau software bisa saja, tetapi kalau tujuan pemerintah itu tidak jelas maka terjadilah kerugian kerugian besar bagi suatu negara.

Prabowo kembali mengungkit bahwa masalah bangsa ini adalah kekayaan kita tidak tinggal di Indonesia. Jadi baginya lebih baik pakai teknologi lama tetapi kekayaan Indonesia tidak keluar dari Indonesia.

Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting  
Editor: Asido Situmorang

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here