(Vibizmedia-Commodity) – Mengakhiri perdagangan komoditi sesi Amerika Rabu (10/07) harga emas rebound setelah perdagangan sebelumnya anjlok selama 4 hari berturut sekalipun posisi dolar AS masih bergerak kuat hingga naik ke puncak 3 pekan. Jelang penutupan perdagangan semalam, pasar beralih memburu emas dengan harapan sinyal penurunan suku bunga kembali bergulir.
Review Forex : Dolar Masih Tinggi Jelang Fed Menghadap Kongres AShttps://t.co/Q1W0j2IwAb#forex #DOLAR #euro #Senator #trading #trader pic.twitter.com/vA0uy2nONb
— vibiznews.com (@vibiznews) July 9, 2019
Kenaikan harga emas kali ini menghiraukan masih kuatnya sinyal perdagangan aset resiko seperti kenaikan imbal hasil obligasi dan juga keuntungan yang terjadi pada perdagangan bursa saham Amerika.
Imbal hasil obligasi naik lebih tinggin lagi diatas 2 persen setelah perdagangan pekan lalu berada di bawah 2 persen atau terendah sejak Agustus 2016. Sedangkan bursa Amerika terpantau ditutup dengan keuntungan yang mixed.
Keuntungan Bursa Amerika Mixed, Ambruknya Saham 3M Membebani Dow Joneshttps://t.co/v2YHQ3Gac7#bursa #saham #forex #mining #bitcoin #DOLAR #profit pic.twitter.com/4qDsIXbvU4
— vibiznews.com (@vibiznews) July 9, 2019
Investor mengharapkan paparan Jerome Powell untuk memberikan beberapa petunjuk tentang prospek suku bunga bank sentral. Ketua Fed tersebut akan memberikan laporan di depan Komite Jasa Keuangan House pada hari Rabu dan sebelum Komite Perbankan Senat pada hari Kamis. Powell kemungkinan tidak akan secara khusus memaparkan rencana bank sentral kepada anggota parlemen, tetapi para investor cenderung menganalisis komentarnya untuk mencari petunjuk tentang prospek suku bunga.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga sesi Amerika malam nanti berakhir, analyst Vibiz Research Center memperkirakan posisi support di 1386.13– 1381.05. Namun jika bergerak naik akan mendaki ke posisi resisten 1400,63 – 1405.18.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang








