(Vibizmedia-Commodity) – Melihat pergerakan harga emas pada perdagangan komoditi sesi Eropa hari Rabu (17/07), harga emas turun tipis karena posisi dolar yang masih kuat oleh sentimen data penjualan ritel AS yang meningkat. Namun penurunan dibatasi harapan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve dan ketidakpastian front dagang antara Washington dan Beijing.
Harga emas spot gold turun 0,24% menjadi $ 1.411,8 per troy ounce, setelah sempat naik tinggi awal sesi ke posisi $1.401,48. Demikian juga dengan harga emas berjangka AS untuk kontrak bulan Agustus anjlok 0,52% menjadi $ 1.403,85 per troy ounce, setelah sempat naik tinggi awal sesi ke posisi $1.408,75.
Daya tarik emas batanganpun berkurang ketika indeks dolar melonjak setelah data menunjukkan bahwa penjualan ritel AS meningkat lebih dari yang diharapkan pada bulan Juni, menambahkan bukti baru-baru ini bahwa ekonomi AS membaik.
Namun potensi kenaikan harga emas bangkit kembali setelah pidato Ketua Fed Jerome Powell pada hari Selasa yang menegaskan kembali janji untuk bertindak sebagaimana mestinya menjaga ekonomi AS tetap tenang. Pidato ini tidak menyimpang dari harapan bahwa penurunan suku bunga sedang berlangsung.
Berita terbaru perang dagang AS-China, Presiden AS Donald Trump pada hari Selasa mengatakan bahwa Amerika Serikat masih memiliki jalan panjang untuk menyelesaikan kesepakatan perdagangan dengan China, sehingga dapat saja kembali mengenakan tarif tambahan barang-barang Tiongkok senilai $ 325 miliar jika diperlukan.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga sesi berakhir, analyst Vibiz Research Center memperkirakan posisi support di 1395.88– 1390.65. Namun jika bergerak naik akan mendaki ke posisi resisten 1413,94 – 1418.18.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang