(Vibizmedia-Karawang) Presiden Joko Widodo mengatakan fokus kerja pemerintah dan kebijakan industri dan perdagangan yang diambil sekarang ini adalah bagaimana mengurangi impor sekaligus meningkatkan ekspor.
Menurutnya, dua hal tersebut merupakan bagian tak terpisahkan dari upaya mengurangi baik itu defisit transaksi berjalan maupun defisit neraca perdagangan.
“Kita berharap current account deficit kita semakin mengecil dan neraca perdagangan kita juga bisa surplus. Jangan sampai impornya lebih banyak dari ekspor,” ungkapnya saat melepas ekspor perdana kendaraan niaga Isuzu Traga yang diproduksi oleh PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) di pabrik perakitan PT IAMI di Kawasan Industri Suryacipta, Karawang Timur, pada Kamis (12/12).
“Kenapa saya mau datang ke PT Isuzu ini? Karena ada ekspor perdana Isuzu Traga pada pagi hari ini,” ujarnya saat memberikan sambutan.
IAMI berencana akan memperluas negara tujuan ekspor hingga lebih dari 20 negara. Tidak hanya menyasar ekspor untuk pasar di wilayah Asia Tenggara saja, tapi juga merambah ke Timur Tengah, Amerika Latin, serta beberapa negara di Afrika.
Berdasarkan informasi yang didapatkan oleh Presiden, sepanjang 2019 sektor otomotif Indonesia membukukan angka ekspor kurang lebih 300 ribu unit ke negara-negara lain.
Di tahun 2024 mendatang, Ia menargetkan industri otomotif Indonesia mampu membukukan ekspor sebanyak 1 juta unit.
“Saya minta sampaikan kepada seluruh keluarga besar otomotif, tahun 2024 minimal 1 juta unit harus keluar dari Indonesia,” tegasnya.
Untuk itu, Presiden meminta pihak-pihak terkait untuk optimistis dalam mengejar target tersebut. Sebab dirinya yakin, bahwa dengan target yang terukur sebenarnya industri mampu mencapai target besar tersebut.
Selain itu, dalam jangka panjang, Presiden juga mengharapkan agar Indonesia dapat menjadi production hub yang mana unit-unit yang diproduksi akan diekspor ke semua negara.
“Saya melihat peluang-peluang itu sangat terbuka lebar,” jelasnya.