China Dapat Pukulan Berat, Industri Raksasa Di Wuhan Lumpuh

0
841

(Vibizmedia – Economy&Business) – Aktivitas manufaktur China tergelincir pada Januari, data resmi menunjukkan pada hari Jumat, ketika negara itu bergulat dengan virus baru yang telah merenggut lebih dari 200 nyawa.

Angka resmi yang dirilis Jumat menunjukkan bahwa Purchasing Managers ‘Index (PMI) untuk manufaktur, ukuran awal aktivitas pabrik, berada di 50,0, turun sedikit dari 50,2 di bulan sebelumnya. Angka di atas 50 mengindikasikan sektor ini berkembang sementara di bawah 50 menunjukkan kontraksi.

Temuan itu muncul ketika China memerangi penyebaran virus baru yang telah menyebabkan penutupan transportasi dan manufaktur di Tiongkok yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan mengunci banyak provinsi Hubei – pusat penyebaran penyakit tersebut.

Tetapi Biro Statistik Nasional memperingatkan bahwa dampak pneumonia yang disebabkan oleh coronavirus baru belum sepenuhnya terwujud. Kasus-kasus pertama wabah muncul pada awal Desember, tetapi banyak pembatasan mulai berlaku selama seminggu terakhir, setelah data dikumpulkan.

Indeks aktivitas non-manufaktur berdiri di 54,1, sebuah peningkatan dari 53,5 pada bulan Desember. Permintaan menjelang liburan Tahun Baru China dikatakan telah berkontribusi pada ekspansi Desember setelah tahun yang berat bagi China karena mengalami perang dagang yang memar dengan Amerika Serikat. Tetapi meskipun ada kesepakatan perdagangan parsial yang ditandatangani pada pertengahan Januari, angka-angka terbaru datang ketika China mendapat pukulan dalam beberapa pekan terakhir dari penyebaran virus baru.

Wisatawan Tiongkok telah tinggal di rumah dalam Tahun Baru Imlek yang sangat tidak biasa tahun ini karena pemerintah setempat menutup tempat-tempat umum, membatalkan acara-acara besar dan mendesak orang-orang untuk menghindari pertemuan besar.

Bioskop-bioskop di seluruh Tiongkok telah ditutup juga selama apa yang umumnya merupakan waktu utama untuk rilis blockbuster. Negara-negara lain mengatakan kepada warganya untuk menghindari perjalanan ke China, dengan beberapa maskapai mengurangi jadwal mereka.

Pabrikan juga tidak mau mengambil risiko, dengan raksasa teknologi Taiwan Foxconn menjaga pabrik-pabrik China tutup hingga pertengahan Februari. Toyota, IKEA, Starbucks, Tesla, McDonald’s dan Volkswagen adalah beberapa perusahaan raksasa yang sementara membekukan produksi atau menutup sejumlah besar outlet di China.

Liburan mungkin berarti ada sedikit dampak langsung pada produksi produsen mobil, tetapi ada kekhawatiran yang berkembang seputar dampak jangka panjang virus terhadap perekonomian.

Selasti Panjaitan/Vibizmedia
Editor : Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here