(Vibizmedia-Nasional) Kementerian Perindustrian memberikan motivasi kewirausahaan kepada para tenaga penyuluh lapangan Industri kecil dan menengah (TPL-IKM) yang berusia sekitar 21-24 tahun sekaligus strategi memulai usaha pada masa pandemi saat ini. Tidak hanya yang dibutuhkan oleh TPL-IKM, tetapi juga oleh pelaku IKM binaan mereka yang ingin memulai usaha baru selain usaha yang ada saat ini.
“Melalui workshop daring ini, kami ingin kembali mengingatkan para TPL-IKM agar tidak hanya melakukan penyuluhan saja, tetapi juga sebagai generasi muda yang melek digital sehingga dapat membantu IKM binaannya untuk terus melihat peluang dan memasarkan produk mereka melalui berbagai platform digital,” jelas Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih di Jakarta, Kamis, 10 September 2020.
Gati menyampaikan pihaknya berharap kepada para TPL-IKM kedepannya dapat tumbuh menjadi wirausaha baru dan bersama-sama meningkatkan kembali gairah perekonomian Indonesia.
“Semoga adanya workshop daring ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mendukung penyuluhan kepada pelaku IKM, membantu dan memudahkan pembinaan IKM di daerah agar dapat terus bertahan, serta menumbuhkan usahanya hingga berkontribusi pada perekenomian nasional,” katanya.
Berdasatkan data Global Entrepreneurship Index 2019, Indonesia berada di peringkat ke-75 dalam hal kewirausahaan di antara 137 negara. Posisi Indonesia naik 14 peringkat dibandingkan tahun sebelumnya dan memiliki kenaikan peringkat tertinggi dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya.
“Artinya, wirausaha memegang peranan penting dalam menyokong pertumbuhan ekonomi nasional, mulai dari menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan nasional, menciptakan nilai tambah barang dan jasa, mengurangi kesenjangan ekonomi dan sosial, serta terciptanya masyarakat adil dan makmur,” jelas Gati.
Berdasarkan catatan dari pemerintah daerah di 34 provinsi, pada awal Juni 2020 sebanyak 1 juta pelaku IKM di dalam negeri terdampak pandemi Covid-19, yang otomatis juga berdampak pada tenaga kerjanya. “Kami bikin pendataan bersama kepala dinas di 34 provinsi tersebut. Awal Juni ada 1 jutaan IKM yang terdampak dengan jumlah 2 juta tenaga kerja,” terangnya.
Oleh sebab itu, ia menegaskan langkah utama yang perlu dilakukan para pelaku usaha, terutama sektor IKM adalah melakukan efisiensi dalam segala kegiatan usahanya, serta harus kreatif dan inovatif. “Teman-teman harus mampu beradaptasi dengan kondisi saat ini, dengan tetap berproduksi dan menjalankan protokol kesehatan secara ketat,” ucapnya.