Tidak hanya Tiongkok yang merilis kinerja manufakturnya akhir pekan ini, Jepang juga merilis PMI manufaktur final periode April. Namun berbeda dengan Tiongkok yang melaporkan kinerja manufakturnya pada fase ekspansi, Jepang justru melaporkan kontraksi pada kinerja manufakturnya.
Berdasarkan laporan PMI Manufaktur Jepang, sektor manufaktur Jepang untuk pertama kalinya mengalami kontraksi pada bulan April ini dalam sembilan bulan terakhir, dengan skor PMI manufaktur berakhir pada 49,9. Skor ini menunjukkan penurunan dari bulan Maret yang tercatat pada 50,3.
Data PMI terbaru ini mengisyaratkan memburuknya kondisi operasional di sektor manufaktur Jepang. Turunnya skor PMI Manufaktur Jepang ini disebabkan oleh turunnya jumlah permintaan domestik dan internasional. Sementara itu, pertumbuhan ekspor juga melambat ke laju terlemahnya dalam 10 bulan terakhir.
Stephanie Rebecca/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens
