Pertumbuhan ekonomi Jepang pada kuartal pertama tahun ini (Q1 2015) diprediksi masih akan melanjutkan pertumbuhan yang cenderung moderat akibat dari masih lesunya aktivitas ekspor dan rendahnya tingkat investasi bisnis. Kondisi ekonomi Jepang saat ini memang disebut-sebut masih jauh dari fase pemulihan yang stabil setelah resesi yang dialami tahun lalu paska kenaikan pajak penjualan nasionalnya.
Pada Q4 2014 lalu pertumbuhan ekonomi Jepang hanya mencatat pertumbuhan sebesar 0,4 persen dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan PDB tersebut cukup memuaskan setelah 2 (dua) kuartal sebelumnya PDB Negeri Sakura ini mengalami kontraksi yang cukup dalam. Pasalnya pada Q1 2015 ini pertumbuhan ekonomi Jepang diprediksi masih tidak akan jauh berbeda dari PDB di Q4 lalu, asumsi ini diambil dengan melihat tidak adanya perubahan yang cukup berarti terhadap indikator ekonomi Jepang dan juga karena masih tingginya tekanan ekonomi global.
Hingga saat ini Jepang masih mengandalkan indikator belanja konsumen sebagai driver pertumbuhan ekonomi negaranya karena adanya dukungan kenaikan profit perusahaan dan tingkat upah yang lebih tinggi. Beberapa faktor tersebut diharapkan dapat membantu mempertahankan siklus pertumbuhan ekonomi Jepang yang sudah hampir 2 (dua) dekade ini terjebak dalam jurang deflasi.
Stephanie Rebecca/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens









