Pada perdagangan sesi Eropa hari ini (21/5), harga minyak mentah global terpantau menguat terbatas setelah pada perdagangan sesi Asia sebelumnya bergerak sideways cenderung melemah. Sentimen yang menjadi penguat harga minyak dipengaruhi adalah data pasokan Amerika yang menurun dan konflik Irak dengan ISIS.
EIA, selaku lembaga energi pemerintah Amerika melaporkan data pasokan minyaknya yang kembali menyusut dalam 3 minggu berturut-turut. Data pasokan domestik AS yang menurun 2,7 juta barel per hari pada minggu ini membuat harga minyak tetap mahal. Laporan ini memberikan sinyal bahwa pasokan global yang menumpuk telah tergerus.
Pada perdagangan sesi Asia sebelumnya harga minyak sempat melemah yang diakibatkan oleh rilis data manufaktur Tiongkok yang hasilnya sedikit lebih baik dari periode sebelumnya. Tiongkok merupakan salah satu negara importir minyak terbesar di dunia dan hasil ekonominya yang membaik berpotensi meningkatkan permintaan minyak sehingga membuat harga minyak bisa menjadi turun.
Seno Kuncoro/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens
