(Vibizmedia – Nasional) Salah satu penyebab terganggunya perekonomian negara berasal dari buruknya infrastruktur pelabuhan di Indonesia. Apa yang menyebabkan itu terjadi ? Lamanya waktu tunggu bongkar muat kapal (dwelling time) yang mencapai 5,5 hari padahal pemerintah menargetkan 4,7 hari.
Hal ini membuat barang tertahan lebih lama di pelabuhan sehingga dapat menimbulkan spekulasi mengingat ketiadaan barang di lapangan yang berujung pada tingginya harga barang dan kualitas barang yang diangkut khususnya barang konsumsi akan memburuk. Salah satu hambatannya akibat masih banyaknya penumpukan barang atau kontainer milik importir yang sudah selesai melewati pemeriksaan namun tidak juga dikeluarkan dari pelabuhan oleh pemilik kontainer selain itu juga murahnya tarif sewa lahan penyimpanan kontainer di pelabuhan.
Masih saja lama dengan nada kecewa, ungkap presiden Jokowi saat melakukan peninjauan Pelabuhan Tanjung Priok, Rabu (17/6), jika dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara masa tunggu bongkar muat Indonesia merupakan yang terlama karena harus melibatkan 18 Kementerian/lembaga, sedangkan Singapura masa tunggunya hanya 1 hari dan menjadi yang tercepat. Disisi lain, Presiden memuji fasilitas pelabuhan Tanjung Priok yang sudah baik.
Segera Presiden Jokowi menggelar rapat mendadak dengan Menko Kemaritiman Indroyono Soesilo, Direktur Utama Pelabuhan Indonesia II R.J. Lino dan otoritas pelabuhan untuk menemukan cara mengurangi waktu tunggu bongkar kapal.
Presiden sampaikan agar pelabuhan lebih cepat, lebih efisien serta memberikan pelayanan baik impor maupun ekspor, urusan kita adalah urusan melayani jadi urusan tracking, loading unloading, urusan yang berkaitan dengan pelayanan memang itu urusan pemain bisnis. Tapi sekali lagi kita sebagai institusi pemerintah baik Kementerian/Lembaga saya hanya ingin kita bisa mendekatinya tidak usah menyamainya, ungkapnya.
Journalist : Rully
Editor : Mark Sinambela









