Wapres K.H. Ma’ruf Amin Meresmikan Proyek JBT dan Lapangan Gas MDA

0
252
Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin ketika meresmikan Proyek Strategis Nasional (PSN) Jambaran Tiung Biru (JBT) serta Lapangan Gas MDA & MBH, di Sheraton Hotel and Towers, Surabaya, Jawa Timur (Jatim), Rabu (08/02/2023). (Foto: BPMI Setwapres)

(Vibizmedia – Surabaya) Sebagai komitmen mengurangi emisi gas rumah kaca global, pemerintah melakukan transisi energi, dengan meningkatkan penggunaan energi rendah emisi dan energi terbarukan. Namun, migas masih dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi serta menjaga ketahanan dan kemandirian energi. Oleh karena itu diperlukan strategi untuk meningkatkan pemanfaatan migas di era transisi energi.

“Pertama, realisasikan target produksi minyak bumi sebesar 1 juta barel per hari dan gas bumi 12 miliar standar kaki kubik per hari pada tahun 2030 atau lebih cepat,” ujar Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin ketika meresmikan Proyek Strategis Nasional (PSN) Jambaran Tiung Biru (JBT) serta Lapangan Gas MDA & MBH, di Sheraton Hotel and Towers, Surabaya, Jawa Timur (Jatim), Rabu (08/02/2023).

Lebih jauh Wapres menegaskan, untuk mencapai target tersebut, perlu adanya kepastian dan kemudahan perizinan agar percepatan komersialisasi dapat segera dilaksanakan.
Selain itu, Wapres meminta agar cadangan-cadangan gas yang sudah ditemukan dipercepat proses pengembangannya, sehingga gas bisa tetap menjadi komoditas unggulan Indonesia,” pinta Wapres.

“Kedua, segera selesaikan desain kebijakan gas nasional yang mencakup rancangan besar terkait gas berikut kebutuhan industri secara konkret,” tegasnya.

Menurut Wapres, kebutuhan gas untuk pupuk, pembangkit listrik, industri petrokimia, dan industri lainnya harus dapat diidentifikasi dan dicukupi untuk mendorong tumbuhnya industri di tanah air.

Di sisi lain, penetapan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) juga harus memperhatikan unsur keadilan dan keseimbangan manfaat yang diterima oleh produsen gas, industri yang menggunakan gas, dan pemerintah.

“Ketiga, segera selesaikan pembangunan infrastruktur gas. Lokasi lapangan gas yang jauh, bahkan ada yang berada di laut, tentunya membutuhkan infrastruktur yang baik untuk menyalurkan gas ke titik-titik industri maupun pembangkit,” kata Wapres mengingatkan.

Oleh karena itu, Wapres meminta, agar pembangunan jaringan pipa transmisi Cirebon–Semarang dan Dumai–Sei Mangkei serta pembangunan terminal penerima, regasifikasi dan moda transportasinya dipercepat. Hal ini untuk memudahkan penyaluran kelebihan pasokan gas di Jatim dan Aceh dan kilang Tangguh.

“Terakhir, gunakan teknologi rendah karbon dalam industri migas,” pesan Wapres.

“SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) agar menggunakan teknologi rendah emisi dalam kegiatan operasinya, sehingga dapat ikut berkontribusi pada pencapaian target Net-Zero Emission,” tambahnya.

Menurut Wapres, dengan strategi-strategi ini, menunjukkan komitmen bersama dalam meningkatkan target penurunan emisi Indonesia, dari 29% menjadi 31,89% pada tahun 2030 dengan kemampuan sendiri, dan dari 41% menjadi 43,20% dengan dukungan internasional, serta target Net-Zero Emission pada tahun 2060 atau lebih cepat.

Menutup sambutannya, Wapres memberikan apresiasi seluruh pihak yang telah mendukung pembangunan PSN JTB, serta Proyek Lapangan MDA dan MBH, hingga selesai dengan baik.

“Saya mengapresiasi keberhasilan pembangunan kedua proyek ini yang mampu meningkatkan pasokan gas nasional sebesar 312 juta standar kaki kubik per hari, dan menyumbang penerimaan negara hingga Rp37,2 triliun selama proyek berjalan,” tuturnya.

Wapres pun berharap kedua proyek ini mampu meningkatkan pasokan gas secara signifikan, dan menjamin ketersediaan migas bagi industri di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah, sehingga turut memberikan nilai tambah dan meningkatkan penerimaan negara.

“Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, pengoperasian Lapangan Gas Jambaran Tiung Biru serta Lapangan Gas MDA dan DBH, saya nyatakan diresmikan,” pungkasnya.