RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Layani 600 Pasien per Hari, Jokowi: Pelayanan Cepat

0
164
Kunjungan Kerja Presiden
Presiden Joko Widodo berkunjung ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Syarif Mohamad Alkadrie, Kota Pontianak, pada Kamis, 21 Maret 2024. FOTO: BIRO PERS SETPRES

(Vibizmedia-Nasional) Presiden Joko Widodo didampingi Ketua Komisi V DPR RI Lassarus, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Pj. Gubernur Kalimantan Barat Harisson, serta Pj. Wali Kota Pontianak Ani Sofian berkunjung ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Syarif Mohamad Alkadrie, Kota Pontianak mengawali kunjungan kerja hari keduanya di Provinsi Kalimantan Barat, pada Kamis, 21 Maret 2024.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden meninjau langsung pelayanan kesehatan yang ada di rumah sakit tersebut.

“Saya berkunjung ke rumah sakit daerah RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie di Kota Pontianak untuk melihat pelayanan kesehatan yang diberikan rumah sakit kepada pasien, kepada masyarakat di sini,” jelas Presiden usai peninjauan.

Menurutnya, pelayanan yang dilakukan RSUD tersebut sudah cukup baik. Meskipun antrean pasien rata-rata mencapai 600 orang per hari, namun manajemen antrean di RSUD tersebut sudah berjalan dengan cepat.

“Saya lihat manajemen antreannya bagus, pelayanan juga saya lihat cepat, tetapi memang yang antre banyak karena tadi saya mendapatkan informasi pasien harian itu rata-rata 600 orang dan itu jumlah yang banyak, sehingga memang harus ada antrean,” kata Presiden.

Selain itu, Presiden telah menginstruksikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk memberikan tambahan alat kesehatan yang diperlukan, khususnya untuk peralatan ICU dan Cath Lab untuk jantung serta stroke.

“Saya kira ini akan sangat membantu pasien-pasien yang datang ke sini,” ungkap Presiden.

Wahyu, seorang pengguna BPJS, turut mengapresiasi layanan di rumah sakit tersebut. Menurut Wahyu, pelayanan diberikan mulai dari pendaftaran hingga perawatan.

“Bagus sekali dari mulai pelayanan dari gerbang sampai masuk ke sana (pendaftaran), masuk ke sini (perawatan) itu cukup bagus sekali,” kata Wahyu.

Senada, Heni, seorang warga Pontianak yang mengidap penyakit diabetes melitus, juga membagikan pengalamannya menggunakan BPJS. Ia menekankan perlunya peningkatan cakupan obat bagi penerima manfaat BPJS.

“Menurut saya pelayanan BPJS yang saya rasakan selama ini sangat memuaskan karena obat yang saya butuhkan semuanya ditanggung sama BPJS. Insulin yang saya pakai semuanya ditanggung sama BPJS. Ada sih obat-obat yang tidak ditanggung BPJS ada karena obat yang agak paten kayak obat jantung kadang tidak ditanggung BPJS. Tapi kalau yang lainnya semua ditanggung BPJS,” ucap Heni.