Peningkatan Produksi Pangan Bangun Kedaulatan Nasional Berbasis Kemandirian dan Kedaulatan Pangan

0
120
Kepala Badan Pangan Nasional saat berbicara dengan para reporter dalam Diskusi Forum BUMN 2024 (Foto: Humas Badan Padan Pangan Nasional)

(Vibizmedia – Jakarta) Dalam Diskusi Forum Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Jakarta pada Selasa (30/4/2024), Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan guna mewujudkan masa depan pangan yang berdikari maka perlu dilakukan upaya peningkatan produksi pangan. Tujuannya adalah agar dapat membangun ketahanan pangan nasional yang berbasis pada kemandirian dan kedaulatan pangan.

Ia menambahkan, mental berdikari sangatlah dibutuhkan karena produk-produk yang dapat dihasilkan di dalam negeri harus terus ditingkatkan.

Lanjutnya, Indonesia memiliki sumber pangan sangat beragam. Jadi bukan hanya beras sebagai pangan sumber karbohidrat, tapi ada juga talas, sagu, jagung, singkong, dan lainnya. Hal ini perlu terus diangkat sehingga pangan yang bersumber dari produksi dalam negeri ini bisa menopang ketahanan pangan nasional.

Arief menyampaikan bahwa Bapanas sebagai institusi pemerintah tidak hanya berfokus pada aspek ketersediaan dan stabilisasi pangan, tetapi juga  aspek lainnya yang terkait peningkatan kualitas, keberagamaan, dan keamanan pangan.

Dalam siaran pers pada Rabu (1/5/2024) Arief menjelaskan, Badan Pangan Nasional sebagai lembaga yang keberadaanya baru dua tahun terakhir ini memiliki peran yang penting, di mana dalam lembaga ini tidak hanya menangani urusan ketersediaan dan stabilisasi pangan tetapi juga ada kerawanan pangan dan gizi serta penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan.

Arief menyebutkan bahwa kampanye pangan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) yang digencarkan Bapanas merupakan upaya mengedukasi masyarakat untuk memiliki kesadaran mengonsumsi makanan yang baik bagi tubuh sehingga dapat membentuk sumber daya manusia yang sehat, aktif dan produktif dengan bersumber dari potensi pangan lokal.

Arief juga berharap kedepannya tidak ada lagi ketergantungan di salah satu komoditas pangan. Begitu juga dengan edukasi Stop Boros Pangan yang berupaya menekan angka susut dan limbah pangan sehingga dapat menekan nilai kerugian ekonomi dari makanan yang terbuang.

Untuk membangun ketahanan pangan yang kuat sendiri perlu adanya sinergitas bersama stakeholder terkait guna membangun ekosistem pangan nasional.

Arief menegaskan, pangan memang tidak bisa dikelola hanya oleh satu kementerian atau lembaga dan tanpa dukungan sinergitas serta kolaborasi dari seluruh pihak, termasuk bersama pemerintah daerah.