Kerjasama Indonesia-Uruguay Tingkatkan Pembangunan Pangan Khususnya di Bidang Peternakan

0
408

(Vibizmedia – Jakarta) Memorandum of Understanding (MoU) telah ditandatangani Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi dan Menteri Peternakan, Pertanian dan Perikanan Republik Oriental Uruguay, Yang Mulia Fernando Mattos, terkait kerjasama pembangunan pangan di kedua negara, khususnya di bidang peternakan untuk mengembangkan produksi daging dan susu berkualitas.

Saat diwawancarai di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, pada Selasa (4/6/2024), Wamentan Harvick menyatakan, Kementan bergerak sesuai dengan arahan Presiden Jokowi dan Presiden yang terpilih Pak Prabowo untuk meningkatkan kinerja sektor pangan, utamanya daging, produk hortikultura dan tanaman pangan.

Pada 2023, total nilai perdagangan komoditas pertanian antara Indonesia dan Uruguay hanya mencapai sekitar 8.87 juta USD. Oleh sebab itu, Wamentan Harvick menaruh banyak harapan dalam kerjasama ini, baik untuk meningkatkan nilai perdagangan komoditas pertanian seperti kelapa, kelapa sawit, kakao, pala, kayu manis, dan cengkeh maupun untuk membangun kerjasama berkelanjutan dengan Uruguay di bidang peternakan.

Saat ini Uruguay menduduki posisi ke-7 produsen daging utama di dunia dengan mengekspor 450 ribu ton daging sapi ke pasar internasional. Uruguay dikenal sebagai negara yang memiliki sistem pengelolaan ternak yang modern dan berkelanjutan, salah satunya dengan melarang penggunaan hormon dan antibiotik untuk mendorong pertumbuhan ternak masing-masing sejak 1962 tahun 2011.

Wamentan Harvick menambahkan, bukan hanya terjadinya trading diantara kedua negara tetapi bersepakat untuk bertukar informasi bagaimana mengembangkan teknologi pertanian. Utamanya agar kedua belah negara bisa lebih berkembang lagi.

Saat ini Kementerian Pertanian tengah berupaya untuk meningkatkan produksi komoditas nasional, khususnya di bidang peternakan untuk memenuhi stok kebutuhan akan daging sapi dan produk susu. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman pernah menyampaikan bahwa setelah swasembada protein hewani harus terwujud demi Indonesia Emas 20245.

Mentan Amran menegaskan, Indonesia tidak hanya fokus pada swasembada daging, tapi juga swasembada protein hewani, termasuk ternak perah yang menghasilkan susu.

Hal serupa disetujui oleh Menteri Fernando Mattos. Ia melihat ada potensi besar untuk meningkatkan sektor perdagangan komoditas pertanian sekaligus memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Uruguay dalam upaya pembangunan swasembada pangan di masing-masing negara.

Fernando Mattos menyatakan sangat senang atas penandatangan MoU ini. Kedua negara telah menemukan beberapa topik penting untuk dapat mengembangkan industri daging ternak dan industri susu untuk mencapai target swasembada. Uruguay akan membantu Indonesia karena memiliki pengalaman yang panjang dalam industri peternakan. Menurutnya, peningkatan kualitas daging dan susu ternak adalah salah satu cara terbaik untuk membangun generasi masa mendatang.

Ia menambahkan, Uruguay memiliki kemampuan besar untuk mendukung program Indonesia untuk memberi makanan dan mendidik anak sekolah dengan memberi protein yang lebih banyak kepada penduduk. Sebab nutrisi yang baik dibutuhkan untuk pendidikan yang baik.