(Vibizmedia – IDX Stock) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka bergairah di awal perdagangan hari ini. Jumat (10/1) pukul 9.08 WIB, IHSG menguat 0,53% ke 7.100.
IHSG akhirnya berhasil menyentuh kembali level psikologis 7.100, setelah selama empat hari beruntun bertahan di level psikologis 7.000.
Nilai transaksi IHSG pada awal sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 482 miliar dengan volume transaksi mencapai 1,1 miliar lembar dan ditransaksikan sebanyak 63.669 kali.
Hampir seluruh indeks sektoral menguat bersama dengan IHSG. Sektor barang baku melesat 1,38%. Sektor energi malju 0,67%. Sektor barang konsumsi primer naik 0,42%.
Sektor infrastruktur menanjak 0,40%. Sektor kesehatan menguat 0,31%.
Sektor keuangan naik 0,30%. Sektor barang konsumsi nonprimer menguat 0,30%. Sektor perindustrian menguat 0,26%. Sektor transportasi dan logistik naik 0,11%.Sementara sektor teknologi turun 0,17%. Sektor properti dan real estat turun 0,07%.
Pergerakan IHSG hari ini cenderung masih akan dipengaruhi oleh sentimen eksternal, terutama dari pasar ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS).
Serangkaian data ketenagakerjaan AS juga rilis pekan ini, seperti JOLs Job Openings, Job Quit, Klaim pengangguran, sampai pada akhirnya data terakhir yang dinanti Jumat ini adalah Non-Farm Payroll (NFP) dan tingkat pengangguran.
Data NFP menjadi sangat penting karena akan memberikan gambaran berapa tenaga kerja dari karyawan di perusahaan swasta dan pemerintah. Sekitar 80% tenaga kerja di AS terhitung sebagai NFP, jadi data ini cukup ideal jadi gambaran untuk employment AS terkini.
NFP juga jadi indikator kesehatan ekonomi selain inflasi untuk jadi dasar pertimbangan kondisi perusahaan AS. Hal ini akan berdampak pada kebijakan moneter The Fed.
Kalau NFP ini masih tinggi, maka kebijakan moneter akan cenderung lebih ketat. Data ini juga berdampak pada volatilitas pasar jangka pendek yang sering dimanfaatkan para trader, khususnya forex.
Selain itu, NFP menjadi gambaran tentang potensi aktivitas konsumsi ke depannya. Karena berhubungan dengan pekerjaan seseorang untuk mendapatkan gaji yang menunjang daya beli masyarakat.
Adapun, data NFP pada November tercatat 227.000, naik signikan dari bulan sebelumnya yang hanya bertambah 36.000. Hal ini terjadi karena pada Oktober terjadi force majour di AS.
Melansir laman penghimpun data Trading Economics, kini pasar berharap NFP untuk periode Desember 2024 akan mendingin. Dengan laju peningkatan yang lebih landai di 160.000 pekerjaan.
Sementara, tingkat pengangguran diharapkan masih akan berada di 4,2%, sama seperti bulan sebelumnya.
Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting