Kemkomdigi Ajak Ekosistem Ekonomi Digital Berkolaborasi Wujudkan Visi Indonesia Digital 2045

0
314
Wamenkomdigi Nezar Patria dalam Diskusi Panel Program Semangat Awal Tahun 2025 IDN Times (Foto: Komdigi)

(Vibizmedia – Jakarta) Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) mengajak seluruh ekosistem ekonomi digital untuk berkolaborasi dalam mewujudkan Visi Indonesia Digital (VID) 2045. Visi ini bertujuan menjadikan Indonesia sebagai salah satu dari lima besar negara maju di dunia dalam jangka panjang, dengan menjadikan ekonomi digital sebagai pilar utama pertumbuhan nasional.

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, menyatakan bahwa langkah menuju pencapaian tersebut sangat bergantung pada apa yang dilakukan dalam lima tahun ke depan. Dalam sebuah diskusi panel di Jakarta Selatan, ia menegaskan pentingnya kolaborasi dari semua pemangku kepentingan di sektor ekonomi digital untuk mendukung target ini.

Nezar menjelaskan bahwa kebijakan Kemkomdigi sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, terutama dalam hal peningkatan kualitas konektivitas di seluruh Indonesia. Ia menekankan bahwa fokus utama adalah pemerataan infrastruktur, khususnya di luar Pulau Jawa, agar wilayah Indonesia Timur juga mendapatkan perhatian yang setara.

Dengan penetrasi internet yang telah mencapai 80 persen dari total populasi, Nezar menyebut hal ini sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi digital. Pada 2024, sektor ekonomi digital mencatat nilai barang dagangan bruto (Gross Merchandise Value) sebesar US$90 miliar (sekitar Rp1.476 triliun) dan diproyeksikan terus meningkat hingga US$360 miliar (sekitar Rp5.905 triliun) pada 2030.

Ia juga menyoroti perlunya mencetak sembilan juta talenta digital hingga 2030 untuk mendukung pertumbuhan ekonomi digital yang masif. Untuk itu, diperlukan kerja sama antara pemerintah, industri, perguruan tinggi, dan berbagai pihak lainnya. Fokus utama pengembangan talenta digital mencakup penguasaan teknologi baru seperti kecerdasan buatan (artificial intelligence), internet of things, komputasi awan (cloud computing), dan blockchain.

Nezar menekankan bahwa talenta digital harus memiliki literasi digital yang kuat sekaligus keahlian dan pengetahuan mendalam tentang teknologi yang sedang berkembang.