Pelantikan Donald Trump Sebagai Presiden ke-47 Amerika Serikat

Pelantikan ini bukan hanya menjadi momen politik, tapi juga simbol bahwa Trump tetap menjadi pemain utama dalam kancah politik global. Dunia kini menanti langkah selanjutnya dari presiden yang penuh kejutan ini.

0
406
Trump
Presiden Donald Trump (Foto: Instagram Donald Trump)

(Vibizmedia-Dunia) Pelantikan Donald Trump sebagai Presiden ke-47 Amerika Serikat di tahun 2025 menjadi momen yang penuh sejarah dan sorotan publik. Acara ini bukan cuma upacara politik biasa, tapi juga menyimpan banyak momen unik yang bikin dunia terpana.

Trump resmi kembali ke Gedung Putih setelah sebelumnya menjabat dari 2017 hingga 2021. Menariknya, ia menjadi presiden pertama dalam lebih dari 130 tahun yang kembali menjabat setelah jeda. Terakhir kali hal ini terjadi adalah di era Grover Cleveland.

Uniknya lagi, pelantikan kali ini bertepatan dengan Hari Martin Luther King Jr., menjadikannya pelantikan pertama dalam sejarah yang jatuh di tanggal penting tersebut.

Penampilan Trump juga mencuri perhatian. Ia memilih dasi ungu dengan motif kotak-kotak merah dan biru—kombinasi warna simbol persatuan antara Demokrat dan Republik. Pilihan ini dianggap sebagai pesan damai di tengah perpecahan politik.

Baca juga: Kongres Amerika Sahkan Donald Trump sebagai Pemenang Pilpres 2024

Trump yang kini berusia 78 tahun juga memecahkan rekor sebagai presiden tertua yang dilantik, melampaui Joe Biden yang menjabat di usia 78 tahun pada tahun 2021.

Karena cuaca buruk, upacara pelantikan dipindahkan ke dalam Rotunda Gedung DPR AS. Ini menjadi pelantikan dalam ruangan pertama sejak era Ronald Reagan pada 1985.

Namun, yang bikin heboh, ada beberapa pemimpin asing yang hadir langsung di pelantikan. Biasanya, tradisi ini tidak melibatkan pemimpin negara lain. Hal ini dianggap sebagai langkah simbolis bahwa Trump ingin menunjukkan hubungan internasional yang kuat di masa kepemimpinannya.

Keamanan ekstra ketat juga menjadi perhatian. Dengan lebih dari 25.000 petugas gabungan dari kepolisian dan Garda Nasional, pelantikan ini menjadi salah satu yang paling dijaga ketat dalam sejarah.

Wakil Presiden terpilih, JD Vance, dilantik oleh Hakim Agung Brett Kavanaugh. Momen ini memiliki sentuhan personal karena Usha Vance, istri JD Vance, pernah bekerja sebagai juru tulis untuk Kavanaugh saat ia masih di pengadilan banding.

Pelantikan ini juga menjadi bukti bagaimana Trump mampu tetap menjadi magnet politik yang kuat meski sempat tidak menjabat. Banyak pendukungnya datang dari berbagai penjuru negara untuk merayakan kembalinya sang pemimpin.

Rotunda Capitol yang megah menjadi saksi momen bersejarah ini. Dekorasinya dibuat lebih sederhana, dengan fokus pada simbol-simbol nasionalisme yang kental.

Salah satu momen menarik adalah ketika Trump memberikan pidato singkat yang penuh janji untuk “mengembalikan kejayaan Amerika.” Gaya retorikanya yang khas langsung memicu sorak-sorai dari para pendukungnya.

Pemilihan JD Vance sebagai wakil presiden juga menjadi topik pembicaraan hangat. Sebagai sosok konservatif muda, Vance dianggap mampu menarik perhatian generasi milenial dan Gen Z.

Trump juga menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai tradisional Amerika di tengah perkembangan teknologi dan perubahan zaman yang pesat. Hal ini ia sampaikan dengan semangat optimisme yang khas.

Pelantikan ini bukan hanya menjadi momen politik, tapi juga simbol bahwa Trump tetap menjadi pemain utama dalam kancah politik global. Dunia kini menanti langkah selanjutnya dari presiden yang penuh kejutan ini.