IHSG Dibuka Menguat 0,29% Hari Ini, Sempat Fluktuatif Jelang Libur

0
305
IHSG Menguat 1,09% Di Tengah Kondisi Politik yang Menantang
Vibizmedia Photo

 

(Vibizmedia – IDX Stock) – Index Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,29% ke posisi 7.253,37, pada perdagangan sesi I Jumat (24/1/2025). Mengutip RTI pukul 09.10 WIB, indeks terkoreksi tipis 0,04% atau 3,191 poin ke level 7.235,834.

Berdasarkan pengamatan, tercatat 203 saham naik, 160 saham turun, dan 223 saham stagnan. Volume perdagangan 1,4 miliar saham dengan nilai transaksi capai Rp 1,32 triliun.

Sebanyak lima indeks sektoral menekan Langkah IHSG. Tiga sektor penurunan terdalam yakni IDX-Energy 0,84%, IDX-Infra 0,57%, dan IDX-Techno 0,24%.

Nilai transaksi IHSG pada awal sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 937 miliar. Dengan volume transaksi mencapai 828 juta lembar saham dan ditransaksikan sebanyak 84.432 kali.

IHSG diproyeksikan sedikit volatil menjelang libur panjang pekan depan. Sejumlah sentimen dari dalam dan luar negeri diproyeksi akan menggerakkan pasar hari ini mulai dari event World Economic Forum.
Juga Rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), efisiensi belanja pemerintah hingga kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Sementara itu, pasar saham AS kembali bergairah, menunjukkan keyakinan pasar terhadap sektor teknologi, terutama kecerdasan buatan atau AI.

Namun, kebijakan ekonomi pemerintahan Trump yang kini kembali menjabat memunculkan kekhawatiran baru. Pendekatan proteksionis dan revisi hubungan perdagangan global menjadi tantangan bagi pasar negara berkembang, termasuk Indonesia.

Trump telah berpidato di Pertemuan Tahunan World Economic Forum 2025 digelar 20-24 Januari 2025 di Davos, Swiss, dengan tema “Kolaborasi untuk Era Cerdas.”

Dalam pidatonya, Trump mengungkapkan sejumlah pernyataan penting mulai dari permintaannya agar suku bunga turun. Tekadnya mengakhiri perang Rusia-Ukraiina, hingga rencana perang dagang.

Sementara itu, bursa Asia-Pasifik naik hari ini. Setelah indeks S&P 500 mencatat rekor tertinggi pada Kamis (23/1), didukung oleh seruan Presiden AS Donald Trump untuk menurunkan suku bunga dan harga minyak.

Tingkat inflasi inti Jepang naik ke level tertinggi dalam 16 bulan, sebesar 3% secara tahunan pada Desember.Kenaikan ini memperkuat ekspektasi pasar bahwa Bank of Japan (BOJ) akan menaikkan suku bunga ke level tertinggi dalam 17 tahun dalam pertemuan kebijakan moneternya hari ini.

Indeks saham utama Jepang, Nikkei 225, naik tipis 0,13%, sementara indeks Topix menguat 0,35%.

Di lain sisi, pasar akan mencermati dampak dari instruksi Presiden RI Prabowo Subianto terkait efisiensi anggaran pemerintah. Prabowo mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1/2025 yang mengharuskan pemangkasan anggaran belanja sebesar Rp 306,69 triliun.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting