Kemenperin Kolaborasi dengan Jepang untuk Tingkatkan Kompetensi SDM Industri melalui Program Magang

0
336

(Vibizmedia – Jakarta) Kementerian Perindustrian terus menjalin kerja sama dengan berbagai pihak guna menciptakan sumber daya manusia (SDM) industri yang kompeten, siap kerja, dan memiliki daya saing global. Sebagai bagian dari upaya tersebut, Kemenperin bekerja sama dengan negara mitra seperti Jepang dengan memfasilitasi program magang jangka pendek bagi mahasiswanya. Program ini dijadwalkan berlangsung pada 17 Februari hingga 3 Maret 2025 di Nagasaki, Jepang.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan bahwa peningkatan kompetensi dan daya saing SDM industri menjadi prioritas melalui pendidikan dan pelatihan vokasi. Ia optimistis SDM yang unggul akan berkontribusi terhadap produktivitas dan inovasi di sektor industri, yang pada akhirnya mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Masrokhan, menjelaskan bahwa kerja sama program magang ini telah diresmikan melalui penandatanganan nota kesepahaman antara BPSDMI dengan Morimitsu Industry, Co. Ltd., dan AAI Co., Ltd. pada 25 Juni 2024 di Jepang. Program tersebut akan melibatkan 18 mahasiswa dari Politeknik ATI Makassar, salah satu perguruan tinggi vokasi di bawah Kemenperin, dengan seluruh biaya ditanggung oleh Morimitsu Industry, Co., Ltd., sebuah perusahaan manufaktur Jepang yang bergerak di bidang pemesinan.

Menurut Masrokhan, program ini bertujuan memberikan pengalaman internasional bagi mahasiswa dalam bidang industri dan teknologi, sekaligus memperkuat hubungan kerja sama antara Kemenperin dan mitra industri di Jepang. Ia berharap program ini dapat membuka peluang kerja bagi mahasiswa di Jepang setelah menyelesaikan pendidikan mereka.

Lebih lanjut, Masrokhan menyatakan bahwa hasil dari program magang ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas nasional serta berkontribusi terhadap pencapaian visi Indonesia Emas 2045. Ia juga menambahkan bahwa Kemenperin saat ini mengelola 13 perguruan tinggi vokasi, 9 sekolah menengah kejuruan (SMK), dan 7 balai diklat industri yang berperan aktif dalam pengembangan SDM industri yang berdaya saing global.

BPSDMI Kemenperin juga telah berkoordinasi dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) agar program-program yang telah disepakati dapat berjalan lancar. Untuk mengikuti program magang ini, mahasiswa telah dibekali dengan kemampuan bahasa Jepang minimal tingkat N4.

Sebanyak 18 mahasiswa yang berpartisipasi dalam program magang ini berasal dari kelas industri internasional Politeknik ATI Makassar, bagian dari kerja sama antara BPSDMI, Morimitsu Industry, Co. Ltd., dan AAI Co., Ltd. Program ini akan dilaksanakan dalam beberapa tahap, dengan target total 50 mahasiswa yang akan diberangkatkan ke Jepang pada tahun ini.

Sebagai langkah persiapan, pada 11 Februari, Kepala BPSDMI Masrokhan menerima kunjungan Chairman AAI, Co. Ltd., Nakamura Hirohide, untuk membahas teknis keberangkatan mahasiswa. Nakamura menyatakan bahwa pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Direktur Politeknik ATI Makassar guna memastikan kelancaran pelaksanaan program tersebut.