Pabrik Baru Daihatsu Dukung Indonesia sebagai Pusat Industri Otomotif Global

0
391

(Vibizmedia – Jakarta) Industri otomotif memiliki peran penting dalam perekonomian nasional, terutama di tengah tantangan dinamika pasar saat ini. Pertumbuhan sektor ini tidak hanya berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), tetapi juga mendorong penciptaan lapangan kerja serta kemajuan teknologi hijau yang berorientasi pada keberlanjutan.

Pada tahun 2024, industri otomotif nasional menghadapi tantangan dengan total produksi sebesar 1,19 juta unit dan ekspor CBU mencapai 472 ribu unit. Sementara itu, penjualan domestik tercatat sebanyak 865 ribu unit, mengalami penurunan 13,9% dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk daya beli masyarakat yang melemah dan kondisi ekonomi global yang menantang. Dampak dari kondisi ini juga terlihat pada keterkaitan industri hulu dan hilir dengan koefisien masing-masing sebesar 0,97 (Rp5,4 triliun) dan 0,83 (Rp4,6 triliun).

Meski demikian, dengan adanya berbagai strategi dan inovasi yang diterapkan oleh pelaku industri, serta dukungan berkelanjutan dari pemerintah, Kementerian Perindustrian tetap optimis bahwa pasar otomotif Indonesia dapat kembali mengalami pertumbuhan positif.

Salah satu langkah strategis yang dilakukan oleh industri adalah ekspansi pabrik oleh PT Astra Daihatsu Motor (PT ADM) dengan investasi sebesar Rp2,9 triliun. Dalam peresmian pabrik baru Karawang Assembly Plan 2 (KAP2) PT ADM, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan apresiasinya terhadap ekspansi ini serta kepercayaan yang diberikan oleh Daihatsu Motor Co., Ltd. kepada Indonesia sebagai basis produksi di luar Jepang. Investasi ini juga mencerminkan keyakinan terhadap potensi Indonesia sebagai pusat industri otomotif global.

Melalui perluasan ini, PT ADM semakin menegaskan posisinya sebagai manufaktur otomotif terbesar di Indonesia sekaligus pabrikan Daihatsu terbesar di luar Jepang. Pemerintah berharap PT ADM terus mendukung kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dengan semakin melibatkan Industri Kecil dan Menengah (IKM) dalam rantai pasoknya.

Sebagai bagian dari transisi menuju industri yang lebih ramah lingkungan, Kementerian Perindustrian menekankan pentingnya inovasi teknologi otomotif yang berorientasi pada pengurangan emisi karbon. Pemerintah juga terus mendukung pengembangan berbagai teknologi kendaraan sesuai dengan preferensi pasar, asalkan tetap berkomitmen terhadap prinsip keberlanjutan lingkungan.

Selain itu, pemerintah melihat peluang besar bagi industri otomotif nasional, mengingat jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 281 juta jiwa pada tahun 2024 dengan rasio kepemilikan mobil yang masih tergolong rendah, yaitu 99 unit per 1.000 orang. Hal ini menunjukkan bahwa potensi pasar domestik masih luas. Oleh karena itu, pelaku industri diharapkan mempertimbangkan penyesuaian harga serta optimalisasi pasar untuk meningkatkan daya beli masyarakat.

Dalam rangka menjaga pertumbuhan industri otomotif, pemerintah terus menerbitkan berbagai kebijakan untuk mendorong daya beli, menarik investasi, serta mendukung transisi menuju industri yang lebih hijau. Dengan langkah-langkah strategis ini, diharapkan industri otomotif Indonesia dapat berkembang menjadi lebih inovatif, modern, dan berkelanjutan.

Sementara itu, PT ADM melalui pabrik barunya di Karawang akan memproduksi model LCGC seperti Daihatsu Ayla dan Toyota Agya untuk memenuhi permintaan domestik dan ekspor. Pabrik ini memiliki kapasitas produksi hingga 140.000 unit per tahun, dan secara keseluruhan, fasilitas produksi ADM mampu menghasilkan hingga 530.000 unit kendaraan per tahun. Produksi ini didukung oleh lebih dari 1.700 pemasok, termasuk 700 UMKM, dengan tingkat lokalisasi komponen yang telah mencapai lebih dari 80%.

Melalui ekspansi ini, PT ADM menegaskan komitmennya dalam meningkatkan efisiensi manufaktur serta terus berinovasi untuk menghadirkan kendaraan yang ramah lingkungan, sejalan dengan perkembangan industri otomotif global.