Investasi Tembus Rp 206 Triliun, Industri Agro Serap Lebih dari 9 Juta Tenaga Kerja

0
203

(Vibizmedia – Jakarta) Industri agro di Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat, menjadikannya salah satu sektor utama dalam memperkuat perekonomian nasional. Dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah, sektor ini menunjukkan kinerja yang menjanjikan.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan bahwa dukungan regulasi yang kondusif serta aliran investasi yang terus meningkat menjadi faktor utama yang mendorong perkembangan industri agro. Ia optimistis sektor ini akan semakin tumbuh dan memiliki daya saing tinggi di pasar global. Selain itu, potensi pasar domestik yang besar juga menjadi peluang yang perlu dimaksimalkan oleh industri dalam negeri, termasuk sektor agro.

Data Kementerian Perindustrian menunjukkan bahwa industri agro tumbuh sebesar 5,20 persen pada tahun 2024 dan berkontribusi sebesar 8,89 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Angka ini menegaskan peran strategis industri agro dalam struktur ekonomi nasional, terutama di sektor pengolahan non-migas yang memberikan kontribusi hingga 51,81 persen.

Selain memberikan dampak positif terhadap perekonomian, industri agro juga menjadi penyerap tenaga kerja yang signifikan, dengan lebih dari 9,37 juta orang bekerja di sektor ini. Beberapa subsektor unggulan yang mendukung industri agro di antaranya adalah industri makanan dan minuman, serta industri kayu, kertas, dan furnitur.

Namun, meskipun mengalami pertumbuhan yang kuat, sektor agro tetap menghadapi berbagai tantangan, seperti fluktuasi harga bahan baku, perubahan regulasi global, dan dampak perubahan iklim. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan yang adaptif serta penerapan inovasi teknologi agar industri ini dapat terus berkembang secara berkelanjutan. Pemerintah menilai bahwa investasi yang berkelanjutan serta peningkatan daya saing menjadi faktor kunci dalam menjaga ketahanan industri agro.

Dalam perdagangan internasional, neraca perdagangan industri agro menunjukkan hasil yang positif, dengan nilai ekspor mencapai USD67,08 miliar dan volume sebesar 67,07 juta ton pada tahun 2024. Sektor makanan dan minuman olahan menjadi kontributor utama, dengan nilai ekspor mencapai USD41,4 miliar. Pemerintah menilai bahwa keseimbangan antara ekspor dan impor yang stabil akan menjadi faktor penting dalam menjaga keberlanjutan industri agro.

Di sisi lain, realisasi investasi di sektor agro juga mengalami pertumbuhan yang signifikan, dengan total investasi mencapai Rp206,3 triliun. Dari jumlah tersebut, Rp126 triliun berasal dari investasi asing, sedangkan Rp80,4 triliun merupakan modal dalam negeri. Angka ini mencerminkan kepercayaan tinggi dari dunia usaha terhadap prospek industri agro di Indonesia.

Pemerintah menilai bahwa perkembangan positif industri agro di tahun 2024 menciptakan ekosistem yang dinamis serta penuh peluang. Oleh karena itu, sinergi antara kementerian, lembaga terkait, pelaku usaha, dan masyarakat menjadi kunci dalam menjaga pertumbuhan industri agro agar tetap berkelanjutan, kompetitif, serta mampu menghadapi tantangan global yang terus berkembang.