Peminat Kendaraan Listrik di Indonesia Terus Bertambah

0
275

(Vibizmedia – Jakarta) Kendaraan ramah lingkungan, khususnya kendaraan listrik, semakin diminati masyarakat. Tren ini tercermin dari peningkatan pembiayaan kendaraan listrik oleh lembaga pembiayaan.

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Agusman, menyampaikan bahwa hingga Maret 2025, penyaluran pembiayaan kendaraan listrik naik 5,65% secara bulanan (month to month/mtm) menjadi Rp16,63 triliun, dibandingkan Rp15,74 triliun pada Februari 2025. Nilai ini mewakili 3,08% dari total pembiayaan yang disalurkan oleh industri multifinance.

“Secara umum, potensi pembiayaan kendaraan listrik di Indonesia masih sangat besar, apalagi dengan adanya rencana investasi dari produsen kendaraan listrik untuk membangun pabrik di dalam negeri,” ujar Agusman dalam keterangannya di Jakarta, Senin (19/5/2025).

Ia menambahkan, pertumbuhan pembiayaan tersebut mencerminkan meningkatnya minat masyarakat terhadap kendaraan ramah lingkungan, sekaligus menjadi indikator keberhasilan sinergi kebijakan pemerintah dalam mendorong adopsi kendaraan listrik.

Agusman juga mengakui bahwa penurunan penjualan kendaraan bermotor pada 2024 memberi dampak terhadap sektor pembiayaan, mengingat sektor otomotif masih menjadi portofolio utama industri multifinance.

“Meski begitu, prospek industri multifinance tetap menjanjikan melalui strategi diversifikasi ke sektor-sektor produktif seperti alat berat, energi terbarukan, dan kendaraan listrik,” jelasnya.

Karena itu, menurut Agusman, belum ada kebutuhan untuk merevisi proyeksi pertumbuhan industri multifinance tahun 2025, meski evaluasi akan terus dilakukan secara berkala dengan mempertimbangkan dinamika ekonomi global dan domestik.

“Penguatan manajemen risiko, efisiensi operasional, dan tata kelola yang baik tetap menjadi fokus. Dengan strategi yang adaptif dan kolaboratif, industri multifinance diharapkan mampu menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan,” tutup Agusman.