(Vibizmedia – Nasional) Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti menerima kunjungan Wakil Duta Besar Jepang Jakarta, Katsuro Nagai di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, pada Selasa (27 Mei).
Pertemuan tersebut membahas mengenai peningkatan hubungan bilateral Indonesia dan Jepang.
Wamendag Roro menyampaikan bahwa proses ratifikasi protokol perubahan Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) ditargetkan akan selesai pada semester II tahun 2025.
Menurut data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS), total perdagangan Indonesia dengan Jepang pada tahun 2024 mencapai USD 35,6 miliar dan Indonesia mengalami surplus sebesar USD 5,8 miliar.
Pada kesempatan tersebut, Wamendag didampingi oleh Direktur Perundingan Bilateral, Danang Prasta Danial.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), total perdagangan Indonesia dengan Jepang pada tahun 2024 mencapai USD 35,6 miliar, dengan Indonesia mengalami surplus sebesar USD 5,8 miliar. Surplus tersebut berasal dari sektor nonmigas, sementara sektor migas mengalami defisit sebesar USD 20,4 miliar.
Secara keseluruhan, neraca perdagangan Indonesia pada tahun 2024 mencatatkan surplus sebesar USD 31,04 miliar, meskipun mengalami penurunan dibandingkan dengan surplus tahun 2023 yang mencapai USD 36,93 miliar.
Jepang merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia. Pada Desember 2024, ekspor nonmigas Indonesia ke Jepang tercatat sebesar USD 1,45 miliar, meskipun mengalami penurunan sebesar 2,58% dibandingkan bulan sebelumnya. Namun, secara tahunan, nilai ekspor Indonesia ke Jepang menunjukkan tren positif.
Secara keseluruhan, meskipun terjadi penurunan surplus perdagangan Indonesia dengan Jepang pada tahun 2024, hubungan perdagangan antara kedua negara tetap menunjukkan kinerja yang positif.
