(Vibizmedia – Denyut Dunia) Kalau jalan-jalan ke Vietnam, jangan heran kalau bisa menemukan Indomie di sana. Indomie, merek mi instan asal Indonesia yang sudah mendunia, kini semakin dikenal dan diminati di berbagai negara, termasuk Vietnam. Meski persaingan pasar mi instan di Vietnam sangat ketat dengan kehadiran merek-merek lokal seperti Acecook, Vifon, dan Hao Hao, Indomie berhasil mencuri perhatian dengan cita rasa khas Indonesia yang unik dan berbeda.
Indomie mulai masuk ke pasar Vietnam dalam beberapa tahun terakhir, didistribusikan melalui toko-toko Asia, minimarket internasional, serta e-commerce. Awalnya, Indomie dikenal di kalangan ekspatriat Indonesia dan pecinta makanan internasional, namun perlahan-lahan mulai dikenal lebih luas oleh konsumen lokal Vietnam.
Varian yang paling populer di Vietnam adalah: Indomie Mi Goreng Original, Indomie Mi Goreng Rendang, Indomie Kuah Rasa Ayam Bawang dan Indomie Soto Mie.
Kehadiran rasa-rasa yang eksotis dan kaya rempah ini memberikan alternatif menarik dari rasa mi instan lokal yang cenderung lebih ringan.
Konsumen Vietnam, terutama generasi muda dan pecinta kuliner internasional, menunjukkan ketertarikan besar pada Indomie, karena rasanya yang unik dan kuat (terutama varian goreng), harga yang kompetitif dan memiliki kemudahan dalam penyajian.
Beberapa toko bahkan mulai menambahkan Indomie sebagai bagian dari menu mereka, seperti dalam bentuk “mi goreng topping telur” atau “mi goreng pedas ala street food”, yang disajikan di kafe-kafe kekinian.
Dengan meningkatnya tren makanan global dan gaya hidup urban di Vietnam, potensi Indomie untuk terus berkembang cukup besar. Strategi promosi yang lebih agresif, seperti kolaborasi dengan influencer kuliner lokal, promosi di media sosial, hingga masuk ke jaringan retail besar, dapat menjadi kunci keberhasilan jangka panjang.
Indomie bukan sekadar mi instan biasa; ia adalah bagian dari diplomasi budaya Indonesia melalui kuliner. Di Vietnam, kehadirannya membuka peluang lebih besar untuk memperkenalkan rasa Indonesia ke masyarakat internasional. Jika pertumbuhannya terus dijaga dan disesuaikan dengan pasar lokal, bukan tidak mungkin Indomie akan menjadi salah satu mi instan favorit di negeri Naga Biru tersebut.










