Sahabat AI, Inovasi LLM Lokal yang Masuk Dalam Rencana Strategis Pemerintah

0
226
Wamenkomdigi Nezar Patria dalam Diskusi Panel Peluncuran Large Language Model (LLM) Lokal Sahabat AI di Museum Nasional, Jakarta Pusat (Foto: Kemkomdigi)

(Vibizmedia – Jakarta) Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria menegaskan bahwa program Large Language Model (LLM) lokal “Sahabat AI” besutan GoTo dan Indosat selaras dengan peta jalan kecerdasan artifisial (AI) yang tengah disusun pemerintah. Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam diskusi panel peluncuran Sahabat AI di Museum Nasional, Jakarta, Senin (2/6/2025).

“Inisiatif Sahabat AI mendukung arah pengembangan AI Indonesia,” ujar Nezar.

LLM berbahasa daerah dorong kedaulatan AI

Nezar menjelaskan bahwa Sahabat AI—yang memproses data dalam bahasa lokal seperti Sunda dan Jawa sebelum merambah bahasa daerah lain—dapat memperkuat kedaulatan (sovereignty) AI nasional.

Mengikuti tren regional

Ia mencontohkan MERaLiON, LLM “empathetic” milik Singapura yang menganalisis bahasa-bahasa Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Thailand, Vietnam, Tamil, Inggris, dan Singlish. “Tren global memang mengarah ke LLM berbasis bahasa lokal,” katanya.

Tantangan adopsi dan talenta

Nezar juga mengingatkan potensi risiko bersaing dengan teknologi global. “Selain inovasi, kunci berikutnya adalah bagaimana teknologi ini diadopsi di berbagai sektor,” tegasnya.

Untuk itu, pemerintah terus menyiapkan talenta digital—terutama di bidang AI. Indonesia membutuhkan sembilan juta talenta digital hingga 2030, sedangkan saat ini baru terpenuhi sekitar 25 persen. Kehadiran Sahabat AI dinilai akan memperkuat ekosistem talenta, bersama adopsi teknologi pendukung seperti komputasi awan, IoT, dan blockchain.